Sementara itu, di Sumatera Barat (Sumbar), bencana yang terjadi menelan 23 korban jiwa meninggal, 12 orang masih hilang dan 4 lainnya terluka.
Sebanyak 3.900 KK mengungsi dari sejumlah daerah terdampak, dengan Padang Pariaman menjadi lokasi pengungsian terbesar mencapai sekitar 3.208 KK, disusul Kota Solok dengan sekitar 600 KK.
Meski terdampak, Suharyanto menilai skala bencana di Sumbar lebih ringan dibanding Sumut dan Aceh.
Sejumlah kerusakan infrastruktur tetap harus ditangani, termasuk lima jembatan dan beberapa titik longsor.
BACA JUGA: Longsor di Muara Rapak Kota Balikpapan Tewaskan 2 Warga, BPBD Ingatkan Bahaya Retakan Tanah
Komunikasi di wilayah ini relatif lebih stabil dibanding dua provinsi lainnya, namun BNPB tetap mengoperasikan Starlink sebagai komunikasi darurat.
Sementara itu di Aceh, BNPB mencatat 35 korban meninggal dunia, 25 orang masih hilang, dan 8 warga mengalami luka-luka.
Sejumlah wilayah terdampak masih sulit dijangkau karena akses jalan rusak dan konektivitas komunikasi yang belum sepenuhnya pulih.
BNPB memastikan proses evakuasi, pencarian korban, distribusi logistik, hingga perbaikan akses di ketiga provinsi terus dikebut.
BACA JUGA: BMKG Prediksi Hujan Lebat, BPBD Kutai Barat Perketat Siaga Banjir dan Angin Kencang
Bantuan logistik dari pemerintah pusat telah mengalir, mulai dari sembako, alat kebersihan, kasur lipat, makanan siap saji, hingga genset dan perahu LCR.
Suharyanto menegaskan bahwa pembaruan data akan disampaikan secara berkala karena situasi di lapangan masih berubah dan beberapa lokasi sebelumnya belum dapat dijangkau tim penyelamat.