Gubernur Aceh Desak Percepatan Bantuan untuk Ribuan Warga Terisolir Pasca Banjir Besar
Gubernur Aceh Desak Percepatan Bantuan untuk Ribuan Warga Terisolir Pasca Banjir Besar.-istimewa-
ACEH, NOMORSATUKALTIM — Gubernur Aceh, Muzakir Manaf menyuarakan keprihatinan mendalam terkait kondisi ribuan pengungsi yang hingga kini masih terisolir pascabanjir besar yang melanda sejumlah wilayah di Aceh.
Setelah hampir sepekan meninjau daerah-daerah terdampak, ia menemukan bahwa banyak warga belum menerima logistik sama sekali, terutama masyarakat di pedalaman Aceh Utara, Aceh Timur, Aceh Tamiang, hingga Aceh Tengah.
Mualem menyebut situasi para pengungsi sangat memprihatinkan. Ia bahkan menerima laporan bahwa sebagian korban meninggal bukan karena banjir itu sendiri, melainkan akibat kelaparan karena suplai logistik tidak kunjung sampai ke lokasi. Kondisi tersebut terjadi di wilayah yang aksesnya putus total akibat longsor dan jembatan rusak.
Ia menegaskan bahwa masalah keterlambatan distribusi bantuan kini menjadi ancaman serius bagi keselamatan warga yang masih bertahan di titik pengungsian.
BACA JUGA:Update Korban Bencana di Pulau Sumatera: 914 Jiwa Meninggal Dunia, 389 Orang Dilaporkan Hilang
“Kondisi pengungsi sangat membimbangkan. Mereka meninggal bukan karena banjir, tetapi karena kelaparan. Ini sangat memprihatinkan,” kata Mualem dikutip dari Disway.id pada Minggu 7 Desember 2025.
Ia juga menyampaikan bahwa daerah-daerah pedalaman yang berjarak jauh dari ibu kota kabupaten sama sekali belum tersentuh bantuan sejak banjir pertama melanda.
Menurutnya, logistik yang menumpuk di titik-titik distribusi utama tidak akan berarti selama akses menuju desa-desa terisolir tidak terbuka.
Ia meminta pemerintah pusat dan lembaga terkait untuk tidak memusatkan bantuan pada satu wilayah saja, melainkan mengalokasikan suplai secara lebih terarah ke lokasi yang memang paling membutuhkan.
Kebutuhan utama warga saat ini adalah sembako, perlengkapan dasar, serta bantuan darurat lain yang dapat menopang ketahanan mereka hingga jalur distribusi pulih.
BACA JUGA:DPRD Kaltim Minta Pola Distribusi Pupuk Dibenahi, Libatkan BUMDes untuk Awasi dari Desa
Mualem mengungkapkan bahwa jalur udara kini menjadi satu-satunya cara mempercepat pendistribusian ke kawasan terisolir.
Namun, kemampuan helikopter yang beroperasi masih sangat terbatas. Helikopter hanya mampu mengangkut sekitar 1–2 ton bantuan dalam satu perjalanan, sehingga tidak mencukupi untuk menjangkau puluhan desa yang terputus.
Ia menilai bahwa kehadiran pesawat Hercules sangat dibutuhkan untuk mempercepat penyaluran logistik dalam jumlah besar, terutama bagi desa-desa di wilayah pegunungan yang aksesnya tertimbun longsor.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:
