Bupati Dorong Digitalisasi Koperasi, SIGAP Resmi Diluncurkan di Kutim

Jumat 28-11-2025,09:31 WIB
Reporter : Sakiya Yusri
Editor : Hariadi

KUTAI TIMUR, NOMORSATUKALTIM – Pemerintah Kabupaten Kutai Timur (Pemkab Kutim) maju satu langkah dalam transformasi tata kelola koperasi. 

Hal tersebut ditandai dengan peluncuran Sistem Informasi Gerak Cepat dan Tepat (SIGAP) yang mendapat dukungan penuh dari Bupati Kutim, Ardiansyah Sulaiman.

Bupati menyebut SIGAP akan menjadi instrumen penting dalam memperbaiki pengelolaan data koperasi, termasuk monitoring kinerja, status kesehatan kelembagaan, dan peningkatan layanan kepada anggota koperasi.

Menurutnya, penggunaan teknologi informasi bukan lagi sekadar pilihan, tetapi menjadi keharusan untuk meningkatkan kualitas pengelolaan koperasi yang lebih akurat, responsif, dan efisien.

BACA JUGA: Kaltim Capai 100 Persen Target Pembentukan Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih

BACA JUGA: Gubernur Kaltim Ingin Perusda Naungi Koperasi Mengelola Batu Bara

“Dalam 1–2 tahun terakhir kondisi koperasi sudah cukup bagus. Dari data yang ada, kita memiliki sekitar 1.450 koperasi. Yang masuk kategori sehat sekarang sudah mencapai angka 500 unit,” ungkapnya, Kamis 27 November 2025.

Perkembangan ini dinilai sangat signifikan jika dibandingkan dua tahun sebelumnya, ketika jumlah koperasi sehat tercatat hanya 47 unit. 

Kenaikan tersebut menunjukkan adanya peningkatan manajemen kelembagaan yang lebih baik di tingkat masyarakat.

Bupati mengatakan, penguatan koperasi ini sejalan dengan arah pembangunan nasional melalui Asta Cita Presiden Prabowo Subianto yang menekankan kemandirian ekonomi rakyat sebagai fondasi pembangunan daerah.

BACA JUGA: Setelah Diresmikan Presiden Prabowo, BRI Tawarkan Koperasi Desa Merah Putih Jadi AgenBRILink

BACA JUGA: Klinik Koperasi Merah Putih Hadirkan Layanan Kesehatan Terintegrasi di Samarinda

Salah satu program yang kini dipersiapkan sebagai pendukung kebijakan itu ialah Koperasi Desa Merah Putih (KDMP) yang diharapkan menjadi model distribusi ekonomi berbasis desa.

Konsep KDMP dirancang menyerupai jaringan toko modern, namun dikelola masyarakat desa dengan prioritas penggunaan produk lokal sebagai barang yang diperdagangkan. 

Hanya beberapa komoditas tertentu yang dikecualikan karena memerlukan suplai dari distributor khusus.

Kategori :