Menurutnya, gaya hidup modern turut memperparah tingkat paparan.
BACA JUGA:Gempa di Bangladesh Tewaskan 10 Orang, Ratusan Luka-luka
Konsumsi air minum kemasan, makanan berbungkus plastik, kebiasaan memanaskan makanan dalam wadah plastik, hingga paparan serat sintetis dari tekstil dalam ruangan menjadi faktor yang memperbesar risiko.
dr Ganot mendorong adanya riset terpadu yang mencakup kohort ibu dan anak, studi toksikokinetik, penelitian hewan dengan dosis realistis, hingga standardisasi metode deteksi mikroplastik.
Ia juga menekankan pentingnya edukasi kepada tenaga kesehatan dan masyarakat untuk menekan paparan secara praktis dan bertahap.
Menurutnya, edukasi publik mengenai penggunaan plastik secara bijak, terutama bagi ibu hamil, menjadi sangat penting.
“Mikroplastik bukan hanya isu lingkungan, tetapi tantangan kesehatan reproduksi masa depan,” tutupnya.
BACA JUGA:KUA-PPAS APBD PPU 2026 Sudah Diteken, Bupati Mudyat: Masih Ketergantungan terhadap Pusat