Mogok Kerja Guru di Kutai Barat Berakhir, Spanduk Diturunkan Usai TPP Diakomodir

Jumat 19-09-2025,21:28 WIB
Reporter : Eventius Suparno
Editor : Tri Romadhani

Namun, ia menegaskan bahwa langkah tersebut adalah pilihan terakhir setelah berbagai jalur komunikasi sebelumnya tidak membuahkan hasil.

“Kami tidak ingin ada anak-anak yang terhenti belajarnya, tapi ini harus dilakukan. Kami sudah lama menunggu kejelasan TPP. Jadi aksi ini bukan untuk membuat gaduh, melainkan supaya suara guru benar-benar didengar,” jelasnya.

Setelah tiga hari aksi berjalan, pada Jumat sore (19/9/2025) digelar rapat paripurna DPRD Kutai Barat bersama bupati.

Salah satu hasil paling penting dari rapat tersebut adalah pengesahan kebijakan untuk mengakomodir TPP guru ke dalam APBD Perubahan 2025.

Keputusan ini menjadi dasar dihentikannya aksi mogok kerja.

BACA JUGA:APBD Kutim Merosot Jadi Rp9,9 Triliun, DPRD Hanya Bisa Lakukan Cross Check Anggaran

Theo menyebut, para guru menghormati hasil keputusan itu. Ia juga menyampaikan terima kasih kepada DPRD dan Pemkab Kutai Barat yang akhirnya memberikan kepastian terhadap nasib ribuan tenaga pendidik.

“Ini bukan soal menang atau kalah, tapi bagaimana kebijakan daerah berpihak pada tenaga pendidik. Kami menghargai keputusan pemerintah, dan kami siap kembali mengajar. Mudah-mudahan ke depan tidak ada lagi ketidakjelasan seperti ini,” tutur Theo.

Sebagai bentuk komitmen menghentikan mogok kerja, Theo langsung menginstruksikan kepada seluruh guru peserta aksi untuk menurunkan spanduk protes yang terpasang di sekolah-sekolah.

Penurunan dilakukan pada Jumat malam usai pengumuman keputusan.

BACA JUGA: DPRD Kubar Janji Kawal Tuntutan Guru Terkait TPP, Namun Harus Sesuai Aturan

Menurutnya, langkah itu penting agar suasana kembali kondusif dan para siswa bisa kembali belajar tanpa beban psikologis melihat simbol protes di sekolah.

“Kami sudah meminta semua guru untuk menurunkan spanduk. Mulai malam ini hingga besok, semua harus bersih. Tanda bahwa kami sudah menghentikan mogok kerja, karena apa yang kami perjuangkan sudah terjawab,” tegas Theo.

Dengan berakhirnya mogok kerja, para guru dipastikan kembali mengajar mulai Senin (22/9/2025).

Theo menegaskan bahwa para guru tetap berkomitmen menjalankan tugasnya secara profesional, meskipun perjuangan menuntut kesejahteraan masih akan terus dikawal.

BACA JUGA:Benarkah Politik Balas Budi Haram dalam Islam? Begini Penjelasannya

Kategori :