Musim Hujan Bisa Jadi Ancaman Serius Kasus DBD, Dinkes Berau Catat 8 Bulan 33 Kasus

Kamis 11-09-2025,21:01 WIB
Reporter : Maulidia Azwini
Editor : Didik Eri Sukianto

BERAU, NOMORSATUKALTIM – Dinas Kesehatan (Dinkes) Berau mengingatkan masyarakat untuk tidak lengah menghadapi potensi meningkatnya kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) memasuki musim penghujan.

Meski jumlah kasus sepanjang tahun ini relatif rendah, kondisi cuaca lembab dan curah hujan tinggi dinilai sangat ideal bagi perkembangbiakan nyamuk Aedes Aegypti.

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes Berau, Garna Sudarsono mengatakan, sejak Januari hingga Agustus 2025 pihaknya mencatat sebanyak 33 kasus DBD.

Menurutnya, angka ini memang masih tergolong terkendali dibandingkan daerah lain, dengan puncak kasus terjadi pada bulan Maret sebanyak 10 pasien. Setelah itu, tren cenderung menurun, bahkan hanya ditemukan 1 kasus per bulan pada Juni hingga Agustus.

BACA JUGA: Akses Literasi Masih Jauh dari Merata, Baru 30 Persen Kampung di Berau Punya Perpustakaan

“Memang grafik kasusnya menurun, tapi musim hujan tetap harus diwaspadai karena nyamuk sangat cepat berkembang biak di kondisi seperti ini,” ujarnya, Kamis 11 September 2025.

Berdasarkan catatan Dinkes, Puskesmas Kampung Bugis mencatat kasus tertinggi dengan 10 pasien, disusul Teluk Bayur sebanyak 6 pasien.

Sementara wilayah lain seperti Sambaliung, Gunung Tabur, Suaran, hingga Biduk Biduk tercatat tidak ada kasus dalam 8 bulan terakhir.

Garna menekankan, kerap kali lonjakan kasus DBD dipicu oleh hal sederhana yang luput dari perhatian warga. Wadah kecil yang terisi air hujan, seperti kaleng bekas, ban, botol plastik, hingga pot tanaman, bisa menjadi sarang ribuan jentik nyamuk.

BACA JUGA: Dinkes Berau Tambah 5 Ambulans untuk Wilayah Rawan

“Jangan anggap remeh genangan kecil. Dari situ, satu rumah bisa tertular, lalu menjalar ke tetangga, bahkan satu RT,” tegasnya.

Untuk mencegah hal itu, Dinkes kembali menggencarkan gerakan 3M Plus, yakni menguras tempat penampungan air, menutup rapat wadah air, mendaur ulang atau membuang barang bekas, serta langkah tambahan berupa mencegah gigitan nyamuk.

Selain menjaga kebersihan lingkungan, Garna juga mengingatkan masyarakat agar segera mengenali tanda-tanda awal DBD.

Gejala yang umum dialami pasien antara lain demam tinggi mendadak, muncul bintik merah di kulit, nyeri otot, serta tubuh terasa lemas.

BACA JUGA: Kasus DBD Kaltim Mencapai 2.210 Kasus, Balikpapan Masih yang Tertinggi

Kategori :