Devi Alamsyah-(Istimewa/ Dok. Pribadi)-
Oleh: Devi Alamsyah*
SAYA prihatin dengan kericuhan ini. Banyak anak bangsa yang jadi korban bentrokan dan kemarahan warga. Justru korbannya orang-orang yang tidak berdosa. Yang mungkin bukan sasaran utama dari warga yang marah. Perilaku wakil rakyat sudah dianggap tidak amanah.
5 orang anggota DPR RI sudah dicopot. Mereka adalah Ahmad Syahroni, Nafa Urbach, Eko Patrio, Uya Kuya dan Adies Kadir.
Namun, apakah perilaku kelima orang ini menjadi persoalan pokok yang berujung kemarahan warga itu?
Atau mereka hanya jadi trigger dari akumulasi kekecewaan masyarakat terhadap sejumlah kebijakan pemerintah?
Misalnya, apabila persitiwanya dibalik.
Masyarakat sedang happy; Orang yang tadinya mengangur dapat pekerjaan; Iklim usaha kondusif dan menggeliat; pungutan pajak tidak memberatkan; harga BBM dan bahan pokok terjangkau dan stabil; biaya penididikan dan kesehatan murah bahkan gratis; keluhan dan kritikan masyarakat didengar tidak dimusuhi atau bahkan diperkarakan.
Apakah perilaku kelima anggota DPR itu akan menjadi pemicu kerusuhan?
Atau begini. Karena kondisi, anggaran belanja operasional dan tunjangan Kementerian dikurangi; Anggaran operasional dan tunjangan DPR dikurangi; fasilitas menteri dan anggota DPR diturunkan; Korupsi, kolusi dan nepotisme diberantas dan terlihat progresnya--apalagi dibarengi dengan reformasi hukum dan penegakkan keadilan supaya tidak jadi industri hukum.
BACA JUGA: Aksi Mahasiswa di DPRD Kaltim Sempat Ricuh, 2 Aparat Terluka
Apakah perilaku kelima anggota DPR RI itu akan menjadi pemicu kerusuhan?
Jawabannya bisa iya, bisa juga tidak.
Biasanya orang yang sedang happy, tidak tertekan dan tidak banyak masalah akan menganggap celotehan kurang ajar sebagai guyonan. Atau bagian dari dinamika.
Tapi faktanya, kedua poin di atas itu dipertontonkan dan dirasakan masyarakat.