BONTANG, NOMORSATUKALTIM - Mediasi sengketa Kampung Sidrap masih meninggalkan rasa tidak puas dari kubu Pemerintah Kota (Pemkot) Bontang.
Moderator dalam mediasi sengketa wilayah, antara Kota Bontang dan Kabupaten Kutai Timur (Kutim) itu dinilai tidak netral. Berat sebelah.
Dia adalah Kepala Biro Pemerintahan dan Otonomi Daerah Setprov Kaltim, Siti Sugiyanti.
Wakil Wali Kota Bontang, Agus Haris mengatakan, dalam mediasi kemarin, moderator tidak memberikan kesempatan kepada warga Sidrap.
BACA JUGA: Ketua DPRD Kutim Tolak Dalil Pemkot Bontang soal Sidrap: Lama-lama, Berau Juga Diambil?
BACA JUGA: Status Sidrap Menggantung, Kutim dan Bontang Sepakat Tak Sepakat
Bahkan, kata Agus Haris, 3 dusun yang diberikan kesempatan untuk bicara itu bukan bagian dari Sidrap.
Sementara, masyarakat dari 7 RT yang ingin masuk ke wilayah administrasi Bontang, tidak diberikan kesempatan untuk bicara. Yakni masyarakat RT 19-25.
Bahkan, Agus berpendapat, mediasi tersebut sejak awal sudah diatur oleh Siti Sugianti.
“Mulai dari tempat pertemuan. Sampai pada masyarakat yang datang, sudah di-setting,” kata Agus Haris kepada awak media, Selasa, 12 Agustus 2025.
BACA JUGA: Rudy Mas’ud Dijadwalkan Kunjungan ke Bontang, Kunjungi Sidrap yang Bersengketa
BACA JUGA: Kutim Keukeuh Pertahankan Sidrap, Ketua DPRD: Kita Taat Aturan, Bukan soal Luas Wilayah
Ia mengungkapkan, sejak 5 hari sebelum kedatangan Gubernur Kaltim, Rudy Mas’ud ke Bontang, pria yang merupakan salah satu tokoh masyarakat Sidrap itu menjelaskan, sudah menanyakan teknis kedatangan orang nomor satu di Bumi Etam itu ke Bontang.
Tapi tak kunjung mendapatkan informasi.
“Bu Neni (Wali Kota Bontang) juga tanya ke saya. Saya bilang, saya tidak tahu. Baru pukul 10 di hari H kemarin, kami baru dikasih info tempat pertemuannya. Ini ada apa? Jadi kami sendiri tidak tau pertemuan itu. Ini desainnya ibu itu (Siti Sugianti),” ucapnya.