Dorong Sistem Satu Pintu Objek Wisata, Disbudpar Berau Berupaya Optimalkan Dampak Ekonomi Daerah

Jumat 01-08-2025,18:15 WIB
Reporter : Maulidia Azwini
Editor : Tri Romadhani


Banner Diskominfo Berau 2025--

 

BERAU, NOMORSATUKALTIM - Pemerintah Kabupaten Berau melalui Dinas Kebudayaan dan Pariwisata terus berupaya memperkuat fondasi industri pariwisata dengan konsep pengelolaan yang terintegrasi dan berbasis manfaat bagi masyarakat lokal.

Salah satu strategi yang tengah didorong adalah sistem akses satu pintu di kawasan destinasi wisata favorit seperti di Pulau Derawan, Maratua, dan destinasi wisata lainnya.

Kepala Disbudpar Kabupaten Berau, Ilyas Natsir menegaskan, sistem ini bukan sekadar penyederhanaan jalur masuk wisatawan, melainkan skema untuk memastikan masyarakat sekitar ikut terlibat dan memperoleh manfaat ekonomi secara langsung dari kunjungan wisata.

“Kalau wisatawan langsung ke resort, selesai di situ. Tidak ada dampaknya ke warga sekitar. Kita ingin semua terpusat di satu pelabuhan. Dari situ masyarakat bisa menyewakan kendaraan, menawarkan jasa, atau membuka usaha,” tegasnya.

Menurutnya, konsep satu pintu ini perlu dikembangkan dalam bentuk layanan terpadu berbasis digital, dimana pengelolaan transportasi lokal dan logistik wisata bisa dilakukan lewat satu jalur komunikasi.

Ia menyebutkan, sistem ini bisa dikembangkan melalui call center atau aplikasi seperti layanan transportasi daring yang sudah dikenal masyarakat.

“Misalnya di Maratua. Kita buat satu call center. Kalau wisatawan datang, cukup hubungi nomor itu. Nanti akan dibagi ke ojek atau mobil yang sedang kosong. Seperti sistem Gojek, tapi untuk wisata,” ujarnya.

Melalui inovasi tersebut, Ilyas melihat adanya peluang besar jika skema ini dijalankan dengan melibatkan Badan Usaha Milik Kampung (BUMK) atau koperasi masyarakat lokal.

Pemerintah, menurutnya, tidak perlu menyiapkan kendaraan atau armada baru.

Cukup menjadi fasilitator dan pengatur sistem. Sementara kendaraan tetap milik warga.

“Kita hanya kelola sistemnya. Masyarakat siapkan kendaraannya. Kita bisa ambil fee dari transaksi. Itu sudah luar biasa hasilnya. Pendapatan bisa berputar di kampung-kampung,” tambahnya.

Ia menegaskan, prinsip utama dari pengembangan pariwisata adalah keberlanjutan.

Dan itu hanya bisa tercapai jika masyarakat menjadi bagian dari sistem, bukan hanya sekedar penonton.

Kategori :