“Kalau desa semakin kuat secara fiskal, maka per kapita masyarakat juga kuat. Itu yang akan mendorong Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Kukar naik,” ujar Aulia.
BACA JUGA: Batu Bara Kuasai 70 Persen Ekspor Kaltim, Pelabuhan di Balikpapan Pintu Utama Keluar Masuk Barang
BACA JUGA: Optimalisasi PAD, Gubernur Harum Ajak BUMD Bersinergi dengan Perusahaan Tambang dan Migas
Untuk meningkatkan PAD, Pemkab Kukar menerapkan dua pendekatan utama. Pertama, menarik sebanyak mungkin orang dari luar Kukar untuk datang dan membelanjakan uangnya di daerah ini.
Kedua, mendorong produk-produk unggulan Kukar agar bisa dijual ke luar daerah, bahkan ke luar negeri. “Jadi rumusnya cuma dua. Pertama, orang datang dan spending money di Kukar. Kedua, barang kita dibawa keluar daerah. Ini yang akan menguatkan ekonomi lokal dan per kapita kita,” jelasnya.
Bupati mengungkapkan, bahwa pemkab saat ini sedang melakukan inventarisasi terhadap seluruh potensi ekspor dari desa, kelurahan, hingga kecamatan.
Hal ini dilakukan agar produk-produk lokal bisa menembus pasar luar negeri melalui jalur penerbangan langsung dari Balikpapan ke Singapura, Malaysia, dan Brunei Darussalam.
BACA JUGA: Kaltim Percepat Izin dan Optimalkan PI 10 Persen untuk Dukung Investasi Hulu Migas
BACA JUGA: Bahlil Janjikan PI Blok Eni untuk Kaltim, Dorong Kedaulatan Energi Daerah
“Penerbangan langsung itu membuka peluang besar bagi kita untuk ekspor produk dari Kukar. Tinggal bagaimana kita menyiapkan komoditas yang siap dan layak ekspor,” tambahnya.
Sebagai informasi, realisasi pendapatan daerah tahun 2024 mencapai Rp12,7 triliun atau 88,75 persen dari target sebesar Rp14,3 triliun.
Sementara itu, realisasi belanja dan transfer daerah tercatat sebesar Rp12,8 triliun atau 88,14 persen dari total anggaran belanja Rp14,5 triliun.
Ini menunjukkan adanya kebutuhan untuk menjaga keseimbangan fiskal dengan cara-cara yang lebih inovatif dan berkelanjutan.