BACA JUGA: Menjemput Rezeki dari Anyaman Janur di Pasar Segiri
"Beliau pernah bilang, di Jawa bisa, kenapa di Kalimantan tidak? Banyak juga orang Jawa di sini, jadi ini juga ruang nostalgia mereka," tuturnya.
Jumriah dan para pelaku UMKM menganggap pasar ini lebih dari sekadar tempat berdagang, melainkan sebagai panggung kecil yang memadukan ekonomi rakyat dengan pelestarian budaya.
"Kami ingin UMKM di timur bisa menopang ekonomi keluarga, dan anak-anak muda mengenal budaya sendiri," pungkasnya.
Senada dengan itu, Maria selaku manajer pengelola Pasar Tumpah Pringgondani menyebut konsep pasar ini cocok sebagai wisata nostalgia.
BACA JUGA: Pasar Malam Ngenyan Asa: Magnet Wisata Malam yang Memikat di Sendawar
"Kalau kangen suasana desa di Jawa, di sini ada. Makanan khas Jawa juga lengkap," katanya dalam wawancara terpisah.
Pasar ini pun terus berkembang. Manajemen terbuka terhadap saran dan rutin melakukan evaluasi.
Maria bilang, kebun seluas 2 hektare itu belum sepenuhnya dimanfaatkan.
"Rencana ke depan akan dilakukan perbaikan jalan dan ditambah lagi fasilitas agar pengunjung semakin nyaman," tutupnya.(*)