Jika merasa tidak nyaman dengan pertanyaan tersebut, cukup berikan senyuman dan alihkan pembicaraan ke topik lain.
"Paling tidak orang tersebut juga tahu bahwa kita tidak nyaman dengan situasi tersebut," tegasnya.
BACA JUGA: Ramadan dan Finansial: Tips Nabung dan Berbagi khusus Gen Z
2. Menanggapinya dengan Santai dan Bercanda
Menjadikan pertanyaan ini sebagai bahan candaan bisa menjadi trik psikologis yang efektif.
"Misalnya, kapan nikah? Ya besok kalau tidak kesiangan," katanya.
3. Menghindari Orang yang Dirasakan Toksik
Tidak semua orang harus mendapatkan jawaban lengkap. Jika merasa pertanyaan datang dari orang yang terlalu menghakimi, cukup tersenyum dan berlalu saja.
"Jadi tidak mesti semuanya diberikan jawaban yang lengkap," lanjutnya.
BACA JUGA: 7 Aplikasi Maps Terbaik untuk Perjalanan Mudik, Ada Juga yang Bisa Digunakan saat Offline
BACA JUGA: Mudik Aman dan Nyaman, Ini Tips dari Kasatlantas Polresta Samarinda
4. Menyesuaikan Respon Berdasarkan Kedekatan Relasi
Nena menjelaskan bahwa dalam hidup, ada tiga lapisan relasi, yakni orang yang sangat dekat, orang terdekat, dan Tuhan.
Untuk orang-orang yang hanya sebatas kenalan, jawaban singkat seperti "Doakan saja" sudah cukup.
Sementara untuk keluarga dekat atau orang tua, mungkin perlu sedikit penjelasan, meskipun tidak harus rinci.
Pada akhirnya, keputusan ada di tangan Tuhan, dan doa menjadi cara terbaik untuk menanggapinya.
BACA JUGA: Kenapa Lailatul Qadar Keberadannya Dirahasiakan? Ini Penjelasannya Menurut Ulama
BACA JUGA: Bagaimana Ketentuan Zakat Fitrah di Tanah Rantau? Perantauan Harus Tahu