2 WNA India Sempat Diisolasi

Jumat 31-01-2020,00:55 WIB
Reporter : admin3 diskal
Editor : admin3 diskal

Tim medis RSUD dr Abdul Rivai, saat melakukan pemeriksaan terhadap salah satu WNA asal India, di ruang isolasi. (tim) INDONESIA memang belum ditemukan orang yang suspect virus Corona atau atau 2019-nCoV, namun di setiap daerah heboh dengan dugaan-dugaan virus tersebut. Tak terkecuali di Bumi Batiwakkal. Kamis (30/1) sekira pukul 11.00 Wita, Disway Berau-Kaltara, mendapatkan informasi, ada dua Anak Buah Kapal (ABK) yang merupakan Warga Negara Asing (WNA) India, diduga terjangkit virus Corona. Yang pertama kali menemukannya adalah Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Wilayah Kerja Berau. Saat melakukan pemeriksaan di kapal batu bara asal China. Informasinya di muara pantai. Tim mencoba menelusuri, dan dua WNA diketahui dalam perjalanan ke Tanjung Redeb, melalui jalur air, sekira pukul 12.00 Wita. Cukup lama menunggu di Dermaga Kesatuan Pelaksanaan Pengamanan Pelabuhan (KP3), Jalan Pangeran Antasari, Tanjung Redeb. Speeboat silih berganti dipantau lalu lalang di Sungai Segah. Tepatnya pukul 15.17 Wita, ada speedboat warna merah putih, hanya ada motoris dan ABK mendampingi, tiga WNA turun dari speedboat. Mereka menggunakan masker N95, masker yang disarankan untuk digunakan masyarakat maupun yang suspect virus Corona. Sayangnya, meski hanya diduga terjangkit virus Corona, ABK speedboat tak terlihat mengenakan masker. Bahkan, dua WNA yang turun dari speedboat sempat terlihat melepas masker. Yang membuat dugaan tim menguat ada persoalan serius terjadi pada WNA, adanya penangan khusus terhadap ketiga WNA itu, ada pria muda menggunakan sepeda motor, yang saat tiba langsung mengenakan sarung tangan, rompi khusus, serta masker N95. Tak lama kemudian, ambulans milik KKP dengan Nomor Polisi (Nopol) KT 1113 XA tiba. Yang mengemudikan seorang wanita berhijab, menggunakan pelindung diri sama dengan pria sebelumnya. Ketiga WNA itu masuk ambulans, dan langsung dibawa ke RSUD dr Abdul Rivai Tanjung Redeb. Tiba sekira puku 15.30 Wita. Saat tiba sudah disambut, dua petugas kesehatan dengan Alat Pelindung Diri (APD) lengkap, sekilas sama dengan yang dipakai petugas kesehatan di Wuhan, serba putih, tertutup dari ujung kaki hingga kepala. Di mata ada kacamata khusus, pakai masker pula. Mereka dibawa ke ruang isolasi yang satu ruangan dengan Instalasi Gawat Darurat (IGD). Ruang IGD ditutup sementara hingga Pukul 21.00 Wita. Bahkan, pengunjung yang biasanya lewat IGD, ditutup sementara, dialihkan ke bagian belakang RSUD. Info yang diterima, ketiga WNA dirujuk ke Rumah Sakit Tarakan pukul 21.00 Wita. Untuk memastikan, Disway mengonfirmasi sejumlah pihak. Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Berau, Iswahyudi mengatakan, kedua pasien asal India yang sempat menjalani observasi, belum dikategorikan terindikasi virus Corona. Sebelumnya, didapatkan informasi Iswahyudi, Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Kelas II Tarakan wilayah kerja Berau melakukan satuan penjaringan kapal tongkang batu bara dari China di Muara Pantai. Dan ketika pemeriksaan, KKP menemukan dua ABK asal india tepapar sakit yang belum diketahui. Sehingga, kedua ABK dirujuk ke RSUD dr Abdul Rivai untuk dilakukan observasi lebih lanjut. “Saat diperiksa tidak ada indikator panas, hanya saja sedang sakit. Sesuai penanganan SOP (standar operasional prosedur), dirujuklah keduanya untuk dilakukan pemeriksaan,” tegasnya saat dikonfirmasi Disway Berau di ruang kerjanya, Kamis (30/1). Lanjut Iswayudi, berdasarkan edaran Kementerian Kesehatan (Kemenkes) dan Ditjen Penguatan Program Pengawasan (P2P) Kemenkes, tidak semua indikator suhu tubuh panas dilakukan dikarantina atau observasi. Tetapi, orang yang memiliki suhu tubuh panas 38-39 derajat celsius dan memiliki riwayat bersentuhan langsung atau menetap di China, terutama kawasan Wuhan. “Jadi belum terindikasi kedua ABK asal India itu terjangkit virus Corona, meski kapal mereka dari China,” sebutnya. Menurutnya, penyebaran virus corona masuk ke Bumi Batiwakkal sangat kecil. Pasalnya, bandara dan pelabuhan di Kabupaten Berau belum terkoneksi langsung dengan sejumlah negara, berbeda dengan Balikpapan, Samarinda (Kaltim) dan Tarakan (Kaltara). “Tetapi tetap melakukan pencegahan dan monitoring. Seperti yang dilakukan tim dari KKP di Muara Pantai saat ini. Karena jalur itu, banyak kapal luar negeri,” ucapnya. Ditanya bagaimana hasil observasi dua ABK asal India positif virus Corona? Iswayudi menjawab, pihaknya menyerahkan sepenuhnya dengan RSUD dr Abdul Rivai. “Terkait penindakan positif atau tidaknya, kami serahkan kepada rumah sakit yang lebih mengetahui SOP penindakan maupun pencegahannya,” terangnya. “Untuk mengambil langkah, kami tunggu hasil pemeriksaaannya,” tambahnya. Iswayudi menambahkan, masyarakat tidak perlu khawatir dan waswas terkait dua ABK asal India yang sedang menjalani observasi di RSUD Abdul Rivai. Sebab, virus Corona adalah kelompok virus penyebab gangguan pernapasan, semacam flu. Sehingga, penyebarannya melalui, transmisi dari cairan, udara, hewan, kontak langsung atau dekat dengan pasien.(Selengkapnya lihat grafis) “Itu kenapa penanganan di ruang isolasi dan tertutup dari pasien lainnya,” jelasnya. Untuk mengantisipasi penyebaran, pihaknya meminta masyarakat untuk menjaga kesehatan dan meningkatkan daya tahan tubuh, dengan penerapan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS). “Karena penyakit ini bersifat virus, anti bodi kita harus ditingkatkan dengan cara yang paling sederhana, yaitu istirahat secukupnya dan makan-makanan yang sehat,” pungkasnya.(*/jun/*/hendra/app)

Tags :
Kategori :

Terkait