PASER, NOMORSATUKALTIM - Rumah Sakit Umum (RSUD) tipe B Panglima Sebaya Kabupaten Paser masih kekurangan dua dokter spesialis, yakni spesialis bedah saraf dan spesialis urologi.
Direktur RSUD Panglima Sebaya, dr Kamal Anshari mengatakan, pihaknya masih membutuhkan dua dokter spesialis tersebut yang sampai saat ini belum terisi.
Sehingga untuk melayani pasien dengan gangguan saraf dan urologi atau masalah kesehatan saluran kemih dan reproduksi pada pria belum bisa ditangani di RSUD Panglima Sebaya.
Meski begitu, kekosongan dokter spesialis di RSUD Panglima Sebaya dipastikan tidak berlangsung lama, sebab saat ini sudah ada tenaga kesehatan yang menjalani pendidikan spesialis urologi.
BACA JUGA: Pengelolaan Parkir Kandilo Plaza dan Pasar Senaken Dialihkan ke Dishub
BACA JUGA: Kontrak Kerja Ratusan Guru Honorer dan Jarti di Paser Diperpanjang
Begitupun dokter spesialis bedah saraf, meskipun ia belum bisa memastikan kapan bakal terisi, dari informasi yang ia terima pada pertengahan tahun ini sudah ada penambahan dari lulusan bedah saraf.
"Kalau urologi masih pendidikan, sedangkan untuk dokter spesialis bedah saraf kemungkinan dalam pertengahan 2025 sudah ada," terang dr Kamal, Jumat (17/1/2025).
Terkait fasilitas alat kesehatan (alkes), menurutnya RSUD Panglima Sebaya sudah cukup lengkap dan tidak kalah jauh dibanding rumah sakit di daerah lainnya.
"Kalau untuk alkes kami dapat suport penuh dari pemerintah daerah untuk pengadaan," pungkasnya.
BACA JUGA: Daftar Tunggu Pasien Jantung Tinggi, Gedung Baru RSKD Balikpapan Ditarget Rampung Segera
BACA JUGA: Hanya Ada 8 di Indonesia, RS AWS Samarinda Punya Layanan Kedokteran Nuklir
Sekedar diketahui, RSUD Panglima Sebaya memiliki 44 dokter spesialis yang terdiri dari dokter spesialis ortopedi dan traumatologi, dokter spesialis bedah, dokter spesialis anestesi, dokter spesialis penyakit dalam, dokter spesialis paru, dan dokter spesialis rehabilitasi medik.
Selain itu, terdapat 24 dokter umum dan perawat dengan jumlah lebih dari 240 orang.
RSUD Panglima sebaya juga memiliki fisioterapis 7 orang, ambulans 10 unit, pelayanan gawat darurat 24 jam, pelayanan radiologi 24 jam, dan pelayanan operasi darurat 24 jam.