NOMORSATUKALTIM - Wakil Menteri Pariwisata (Wamenpar) Ni Luh Puspa memperkirakan jumlah wisatawan domestik selama libur Natal 2024 dan Tahun Baru 2025 (Nataru) akan mencapai 78 hingga 100 juta orang.
Sementara itu, jumlah wisatawan mancanegara yang berkunjung ke Indonesia diprediksi berada di kisaran 1 hingga 1,3 juta orang.
Proyeksi ini menunjukkan potensi besar sektor pariwisata sebagai motor penggerak ekonomi selama periode libur panjang.
Lonjakan wisatawan yang diprediksi terjadi ini diyakini akan membawa dampak positif bagi perekonomian Indonesia, terutama dalam sektor perhotelan, transportasi, kuliner, hingga UMKM lokal.
Untuk mengoptimalkan dampak tersebut, pemerintah berkomitmen memastikan keamanan dan kenyamanan wisatawan di berbagai destinasi unggulan.
BACA JUGA : Natal 2024: 15.807 Narapidana se-Indonesia Terima Remisi Khusus
Sebagai langkah nyata, Ni Luh Puspa melakukan serangkaian inspeksi mendadak (sidak) ke destinasi wisata favorit di berbagai daerah.
Salah satu lokasi yang dikunjungi adalah Taman Safari Indonesia (TSI) di Bogor.
Kunjungan ini menjadi perhatian publik, terlebih saat Ni Luh disambut secara unik oleh seekor gajah yang mengalungkan karangan bunga sebagai tanda penghormatan.
Dalam sidaknya di TSI, Ni Luh fokus memeriksa berbagai fasilitas pendukung wisata, termasuk toilet, layanan kesehatan, hingga sarana prasarana lain yang menunjang kenyamanan pengunjung.
Ia menekankan bahwa semua destinasi wisata harus memprioritaskan keamanan dan kenyamanan, terutama menjelang masa liburan panjang seperti Nataru.
BACA JUGA : Bantah Motif Politik, KPK Ungkap Peran Hasto di Kasus Suap Komisioner KPU
“Jelang Nataru ini kita harus memberikan perhatian khusus pada lokasi wisata favorit masyarakat. Kita ingin memastikan semua daya tarik wisata benar-benar memperhatikan aspek keamanan dan kenyamanan. Lokasi wisata harus aman dan menyenangkan,” kata Ni Luh pada Selasa (24/12/2024).
Sebelum kunjungan ke TSI Bogor, Ni Luh juga telah meninjau berbagai destinasi wisata di Bali, Jawa Timur, serta Ancol, Jakarta.
Kunjungan ini bertujuan memastikan bahwa seluruh destinasi memberikan pengalaman terbaik kepada wisatawan.
Hal ini diharapkan tidak hanya meningkatkan jumlah kunjungan, tetapi juga menciptakan citra positif bagi pariwisata Indonesia.
“Kita harus memastikan para wisatawan domestik merasa senang dan membawa kesan positif. Ini penting untuk citra pariwisata kita,” tambah Ni Luh, yang sebelumnya pernah berkarier sebagai jurnalis.
BACA JUGA : PR Jadi Dalih Anak untuk Main Gadget, Menteri PPPA Usul Tugas Sekolah Kembali ke Manual
Dalam tinjauannya, Ni Luh menyebut mayoritas destinasi wisata yang dikunjungi sudah menunjukkan kesiapan yang baik.
Fasilitas keamanan, kenyamanan, hingga aksesibilitas telah ditingkatkan demi memberikan pengalaman yang maksimal bagi para pengunjung.
“Dari peninjauan saya di Bali, Banyuwangi, Ancol, dan hari ini di TSI Bogor, mayoritas lokasi wisata sudah siap. Fasilitas keamanan dan kenyamanan sudah memadai,” ujarnya.
Di sisi lain, Direktur Taman Safari Indonesia, Jansen Manansang, memberikan apresiasi terhadap sidak yang dilakukan oleh pemerintah.
Ia menganggap kunjungan Wamenpar menjadi bentuk perhatian serius terhadap sektor pariwisata nasional, khususnya menjelang lonjakan wisatawan selama Nataru.
“Kami memastikan semua fasilitas di sini aman dan memadai. Kami ingin pengunjung merasa senang dan menikmati waktu mereka di sini,” ungkap Jansen.
BACA JUGA : Gerindra Lontarkan Komentar Menohok kepada PDIP soal PPN 12 Persen
Lonjakan kunjungan wisatawan domestik maupun mancanegara selama libur Nataru juga diharapkan menjadi momentum penting bagi sektor pariwisata Indonesia.
Pemerintah berharap dampak positif ini tidak hanya dirasakan oleh sektor formal seperti perhotelan dan transportasi, tetapi juga memberi manfaat bagi pelaku UMKM dan ekonomi lokal.
Ni Luh juga menegaskan pentingnya menjaga kualitas layanan di destinasi wisata.
Selain meningkatkan kenyamanan wisatawan, hal ini bertujuan menciptakan kenangan yang berkesan agar para pengunjung, baik domestik maupun internasional, terus mendukung sektor pariwisata Indonesia di masa depan.
BACA JUGA : Pemerintah Berencana Merevisi Catatan Sejarah Indonesia, ini Alasannya
Dengan berbagai langkah antisipatif yang telah dilakukan, libur Nataru 2024/25 diharapkan tidak hanya menjadi momen liburan yang menyenangkan bagi masyarakat, tetapi juga memperkuat posisi Indonesia sebagai destinasi wisata yang aman, nyaman, dan layak dikunjungi.
Keberhasilan dalam menghadapi lonjakan wisatawan akan menjadi bukti kesiapan pariwisata Indonesia bersaing di kancah internasional.