MAHAKAM ULU, NOMORSATUKALTIM - Pemerintah Kabupaten Mahakam Ulu (Pemkab Mahulu) menghadapi tantangan besar dalam memenuhi target alokasi pendidikan.
Salah satu kendalanya adalah perbedaan jumlah antara guru, murid, dan sekolah yang tersebar di wilayah tersebut.
Sekretaris Daerah (Sekda) Mahulu, Stephanus Madang mengatakan bahwa tantangan ini memerlukan perhatian khusus, mengingat kondisi geografis Mahakam Ulu yang terpencil dan terbatasnya akses ke sejumlah wilayah.
"Ketimpangan antara jumlah guru, murid, dan fasilitas sekolah menjadi tantangan utama bagi kami. Namun, Pemerintah Kabupaten Mahulu terus berupaya menyusun alokasi anggaran pendidikan yang sesuai dengan kebutuhan dan kondisi daerah," ujar Sekda, Senin (23/12/2024).
BACA JUGA : Polda Kaltim Terus Lakukan Penyelidikan Kasus Dugaan Pelecehan Seksual Terhadap Balita di Balikpapan
Ia menjelaskan bahwa salah satu solusi yang tengah diupayakan adalah meningkatkan pemerataan distribusi guru ke wilayah-wilayah terpencil serta memperbaiki infrastruktur sekolah.
Selain itu, pelatihan bagi tenaga pendidik juga menjadi prioritas untuk meningkatkan kualitas pendidikan.
"Meski tantangan ini tidak mudah, kami optimistis dengan kolaborasi antara pemerintah, masyarakat dan pemangku kepentingan lainnya, pendidikan di Mahulu dapat terus maju," ujarnya.
Pemkab Mahulu berharap alokasi anggaran yang ditingkatkan dalam APBD 2025 dapat memberikan dampak positif bagi sektor pendidikan, sehingga target pembangunan sumber daya manusia yang berkualitas di Mahakam Ulu dapat tercapai.
BACA JUGA : Kapten Kapal Hilang Saat Perbaiki Propeler di Muara Kaman
"Tidak logis jika setiap tahun membangun sekolah baru, sementara jumlah murid dan guru tidak bertambah signifikan,” terang Sekda.
“Kami tetap mencari terobosan pembiayaan untuk memenuhi kewajiban 20 persen tanpa mengorbankan sektor lain," pungkasnya.
BACA JUGA : 'Hujan Bintang' di HUT Paser ke-65, Ada D'Bagindas, Ada Band dan Sejumlah Artis Top Lainnya