Tindakan Israel menuai kecaman keras dari berbagai pihak, termasuk Perserikatan Bangsa-Bangsa dan negara-negara Arab.
BACA JUGA: Waspada Pasang Tinggi di Pesisir Kaltim, 16-17 Desember Bisa Mencapai 2,9 Meter
BACA JUGA: Bahlil Ultimatum Pertamina Selesaikan Proyek RDMP Juni 2025: Dengan Segala Cara
Serangan udara Israel dan pendudukan wilayah Suriah dianggap sebagai pelanggaran terang-terangan terhadap kedaulatan Suriah.
Pun demikian, Menteri Pertahanan Israel, Israel Katz menegaskan bahwa pasukan akan tetap ditempatkan di zona penyangga selama bulan-bulan musim dingin.
“Segala sesuatunya harus dilakukan untuk memastikan persiapan tentara Israel di daerah tersebut, yang memungkinkan mereka bertahan dalam kondisi cuaca buruk,” kata Katz.
Keputusan ini dibuat setelah pertemuan antara Katz, Kepala Staf Herzi Halevi, dan pejabat militer Israel lainnya pada Kamis malam untuk mengevaluasi situasi di Suriah.
BACA JUGA: Presiden Yoon Suk Yeol Akhirnya Dilengserkan Parleman Korea Selatan
Konflik Berkepanjangan
Suriah kini menghadapi babak baru dalam konflik yang telah berlangsung selama 13 tahun, menyusul jatuhnya rezim Assad.
Selain perebutan Damaskus oleh kelompok HTS, berbagai kekuatan asing, termasuk Israel, terus memperluas pengaruhnya di wilayah tersebut.
Pendudukan desa-desa di Suriah selatan oleh Israel menambah daftar panjang ketegangan di Timur Tengah, dengan risiko eskalasi konflik yang semakin tinggi.