Israel Kuasai Desa-desa di Suriah usai Bashar al Assad Digulingkan

Senin 16-12-2024,09:04 WIB
Editor : Hariadi

ANKARA, NOMORSATUKALTIM - Israel terus memperluas kehadiran militernya di wilayah Suriah selatan, dengan menguasai 3 desa baru di tengah situasi yang semakin bergejolak pasca tumbangnya rezim Bashar al-Assad. 

Menurut laporan Anadolu, desa Jamlah di Provinsi Daraa serta desa Mazrat Beit Jinn dan Maghar al-Mir di pedesaan Damaskus kini berada di bawah kendali tentara Israel.

Aksi ini dilakukan menyusul jatuhnya Damaskus ke tangan kelompok anti-rezim pada 8 Desember 2024, yang memaksa Bashar al-Assad melarikan diri ke Rusia setelah hampir 25 tahun memerintah Suriah dengan tangan besi.

Situasi di Suriah berubah drastis ketika kelompok Hayat Tahrir al-Sham (HTS) merebut kota-kota strategis dalam waktu kurang dari dua minggu, mengakhiri kekuasaan Assad di ibu kota. 

BACA JUGA: 37 WNI Berhasil Dipulangkan dari Suriah, Kemlu: Mayoritas Pekerja Migran Ilegal

BACA JUGA: Bashar al-Assad: Dari Dokter Mata, Menjadi Penguasa di Suriah, Akhirnya Runtuh di Tangan Pemberontak

Di tengah kekosongan kekuasaan, Israel meningkatkan serangan udara ke sejumlah lokasi militer Suriah, yang kemudian dilanjutkan dengan pengerahan pasukan darat ke wilayah-wilayah strategis.

Dalam pernyataannya, Israel juga secara sepihak membatalkan perjanjian penarikan pasukan dengan Suriah yang ditandatangani pada 1974. 

Perjanjian tersebut selama ini menjaga zona demiliterisasi di Dataran Tinggi Golan, yang menjadi wilayah sengketa sejak diduduki Israel pada 1967.

“Mengingat apa yang terjadi di Suriah, kepentingan keamanan yang besar menjadi pertimbangan kami dalam mempertahankan puncak Hermon,” ujar Menteri Pertahanan Israel, Israel Katz.

BACA JUGA: Mengenal Hayat Tahrir al-Sham dan Kelompok Oposisi di Suriah yang berhasil Merebut Aleppo

BACA JUGA: Aktivitas Truk Batu Bara di Kariangau Balikpapan: 2020 Dimulai, 2022 Didemo, 2024 Lewat Lagi

Zona Penyangga di Dataran Tinggi Golan

Menurut laporan Pasukan Pengamat Pemisahan PBB (UNDOF), zona penyangga di Golan memanjang sepanjang 75 kilometer, dengan lebar antara 10 kilometer di bagian tengah hingga 200 meter di bagian paling selatan. 

Namun, sejak 8 Desember, Israel telah memasuki kedalaman 2-10 kilometer ke dalam wilayah ini, mengklaim bahwa langkah tersebut dilakukan demi keamanan.

Sebuah sumber anonim dari militer Israel kepada Anadolu menyatakan bahwa pasukan telah ditempatkan di beberapa desa di zona penyangga, namun ia menolak menyebutkan lokasi spesifik demi alasan keamanan.

Kategori :