BACA JUGA:Sentimen Investor Masih Kuat, Harga Bitcoin Mengalami Kenaikan
Pertama, komoditas nikel dinilai menjadi salah satu komoditas yang melimpah di Indonesia. Rosan mengatakan, Indonesia sendiri merupakan negara nomor satu dengan cadangan nikel terbesar di dunia.
"Salah satu contohnya kita katakan bersama di nikel kita nomor satu di dunia, Bapak Ibu yang terhormat. Kurang lebih cadangan nikel di dunia 42% itu ada di Indonesia," bebernya.
Lebih lanjut, dia mengatakan bahwa Indonesia juga memiliki salah satu komoditas tambang yakni timah yang juga terhitung cadangannya terbesar ke dua di dunia.
Selain itu, ada pula komoditas tambang lainnya seperti tembaga, bauksit, besi baja, emas, dan perak yang juga bisa digenjot hilirisasinya di Indonesia.
"Ini hanya saya kasih gambaran Timah nomor besar nomor dua terbesar di dunia 16,8 persen ada di Indonesia. Tembaga, bauksit, besi baja, emas, perak," imbuhnya.
Selain itu, dia mengatakan bahwa komoditas sumber daya alam lainnya juga menjadi cadangan nomor satu di dunia. Dia mengatakan komoditas tersebut seperti sawit dan kelapa di dalam negeri.
BACA JUGA:Instruksi Prabowo, Harga Tiket Pesawat Turun 10 Persen selama Natal dan Tahun Baru
"Tapi kita lebih banyak melihat kalau di luar kelapa dari Thailand yang lebih banyak. Nah padahal kita penghasil nomor satu kelapa," katanya.
Ada pula komoditas rajungan dan rumput laut yang tersimpan di Indonesia juga dinilai menjadi cadangan terbesar kedua di dunia.
Dengan begitu, dia akan memprioritaskan berbagai komoditas dengan cadangan besar di Indonesia untuk dilakukan program hilirisasinya dalam negeri.
"Kemudian di rajungan kita penghasil nomor dua di dunia, nah rumput laut ini yang menarik ini juga nomor dua di dunia tetapi kalau tropical rumput laut kita penghasil nomor satu di dunia. Dan itu memang tersebar di banyak pantai di Indonesia dan dilakukan oleh para petani rumput laut. Sehingga ini juga rumput laut adalah salah satu industri dari hilirisasi yang ingin kita dorong ke depannya," tandasnya.