Kubar Siapkan Ekosistem Ekonomi Baru Lewat Hilirisasi dan Digitalisasi UMKM
Bupati Kutai Barat, Frederick Edwin.-(Disway Kaltim/ Eventius)-
KUTAI BARAT, NOMORSATUKALTIM – Bupati Kutai Barat (Kubar), Frederick Edwin menegaskan arah pembangunan ekonomi daerah tahun 2025 difokuskan pada penguatan sektor riil dan hilirisasi industri berbasis potensi unggulan lokal.
Langkah ini diharapkan mampu mempercepat pertumbuhan ekonomi dan menciptakan nilai tambah yang lebih besar bagi masyarakat di seluruh wilayah Kutai Barat.
Bupati Edwin menyampaikan bahwa pertumbuhan ekonomi Kutai Barat pada semester pertama tahun 2025 mencapai 4,15 persen. Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS), seluruh sektor menunjukkan pertumbuhan positif.
“Kita bersyukur karena perekonomian Kutai Barat terus tumbuh stabil. Pertumbuhan ini ditopang oleh sektor pertambangan dan pertanian yang tetap produktif, disertai peningkatan aktivitas industri pengolahan serta jasa transportasi darat dan udara,” ujar Bupati Edwin, Kamis (6/11/2025).
BACA JUGA: Bupati Edwin Tegaskan Komitmen Pemkab Kutai Barat Tingkatkan Pendidikan dan Layanan Kesehatan
Ia menjelaskan, 3 sektor utama yang menopang Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Kutai Barat adalah pertambangan, pertanian dalam arti luas, serta sektor industri pengolahan.
Namun, sebagian besar penerimaan dari sektor pertambangan dan perkebunan masih mengalir melalui pemerintah pusat.
“Kondisi ini menjadi tantangan kita bersama untuk terus mengoptimalkan potensi pendapatan asli daerah, khususnya dari aktivitas pendukung sektor-sektor ekonomi besar tersebut, agar manfaatnya dapat langsung dirasakan oleh masyarakat Kutai Barat,” jelasnya.
Bupati Edwin menekankan bahwa pemerintah daerah tengah mendorong transformasi ekonomi melalui hilirisasi dan penguatan sektor-sektor unggulan seperti pertanian, perkebunan, perikanan, serta pariwisata dan ekonomi kreatif.
BACA JUGA: Perayaan HUT ke-26 Kutai Barat Dinilai Perlu Evaluasi dan Penataan yang Lebih Terencana
“Selama ini eksplorasi sumber daya alam masih berhenti pada bahan mentah. Karena itu, kita dorong hilirisasi industri agar ada nilai tambah di daerah. Kutai Barat harus mampu mengolah potensi lokal menjadi produk bernilai ekonomi tinggi,” tegasnya.
Langkah itu diikuti dengan penguatan infrastruktur pendukung, pembukaan akses pasar, dan peningkatan keterampilan tenaga kerja lokal agar siap menghadapi dinamika ekonomi yang semakin kompetitif.
Dalam sektor pertanian dan perkebunan, Pemkab Kutai Barat tahun 2025 menyalurkan bantuan berupa bibit unggul, pupuk, alat berat, serta pembangunan jalan tani dan jaringan irigasi yang tersebar di 17 kecamatan.
Selain itu, program cetak sawah baru dan rehabilitasi lahan pertanian terus dilaksanakan untuk meningkatkan produksi dan menjaga ketahanan pangan daerah.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:
