Presiden Prabowo Bentuk Satgas Hilirisasi, 28 Komoditas Digenjot

Selasa 03-12-2024,21:45 WIB
Editor : Baharunsyah

NOMORSATUKALTIM – Pemerintahan Presiden RI Prabowo Subianto dikabarkan membentuk satuan tugas (Satgas) hilirisasi di Indonesia. Menteri Investasi dan Hilirisasi atau Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Rosan Roeslani pun angkat bicara.

"Ya tentunya kan hilirisasi ini adalah sebuah pekerjaan rumah yang sangat besar yang melibatkan semua, banyak kementerian, banyak badan-badan pemerintah lainnya," ujarnya, Selasa 3 Desember 2024.  

Lantas, bagaimana kepastian dari pembentukan satgas tersebut? Adapun, dia mengatakan bahwa pihaknya masih harus melakukan koordinasi dengan pihak lain yang terlibat untuk bisa melangkah bersama untuk bisa merumuskan program hilirisasi yang akan digenjot di Indonesia.

"Ya tentunya kan hilirisasi ini adalah sebuah pekerjaan rumah yang sangat besar yang melibatkan semua, banyak kementerian, banyak badan-badan pemerintah lainnya dan kita tentunya senang kalau semua ini kita bisa melangkah bersama dan merumuskan hilirisasi ini kan tidak hanya di bidang mineral tapi juga di bidang perkebunan, pertanian, fishery, kelautan dan yang lain-lain jadi ini kan melibatkan banyak kementerian," tambahnya.

BACA JUGA:Perluas Inklusi Keuangan di Kawasan Asia Tenggara, BRI Luncurkan BRImo di Timor Leste

Dengan begitu, dia menyebutkan pihaknya akan melakukan pertemuan dengan kementerian dan lembaga terkait untuk merumuskan kebijakan yang tepat untuk mendorong program hilirisasi di dalam negeri.

"Dan kita juga akan melakukan pertemuan bersama untuk merumuskan kebijakan ini karena ini saling bersinggungan dengan yang lainnya," tutupnya.

Dalam kesempatan berbeda, Rosan mengungkapkan pemerintah telah memetakan hingga 28 komoditas dalam negeri yang bisa digenjot program hilirisasinya.

Rosan menyebutkan ada enam komoditas utama yang akan diprioritaskan program hilirisasinya di Indonesia.

"Ini adalah 28 sektor komoditas yang sudah kami petakan pada saat ini dan ini terbagi di dalam 8 sektor, baik itu mineral, batu bara, minyak bumi, gas bumi, perkebunan, kehutanan, perikanan, dan kelautan," kata Rosan dalam Rapat Kerja (Raker) dengan Komisi XII DPR RI, Jakarta, Selasa (3/12/2024).

BACA JUGA:Kadin Indonesia Minta Kebijakan Tax Amnesty Jilid III Dikaji Ulang

Enam komoditas yang diutamakan tersebut, kata Rosan, lantaran Indonesia sendiri rata-rata menyimpan bahan baku yang terhitung menjadi yang terbesar di dunia.

"Kami sudah melakukan pemetaan ini dan bersama-sama dengan independen yang kami tunjuk dan kami memang ada 28 (komoditas hilirisasi). Tapi kami melihat bahwa mungkin kami akan melihat beberapa industri yang mungkin 5-6 yang kami akan lebih prioritaskan," imbuhnya.

Dia mengatakan, sejatinya Indonesia telah dibekali oleh sumber daya alam yang melimpah yang bisa dimanfaatkan untuk menyumbang nilai tambah di Indonesia melalui program hilirisasi.

"Kami juga baru mengetahui bahwa sebenarnya Indonesia ini kalau saya boleh sampaikan memang ini negara yang dicintai sama Allah SWT ini. Kenapa? Karena diberikan begitu banyak kekayaan alam, darat, laut, udara," ujarnya.

Kategori :