Dalam proses pembangunan dan pengiriman material, ia mengaku, pihak kontraktor temui berbagai kendala. Pada umumnya, terkait dengan kondisi cuaca.
"Akibatnya, proses pengerjaan di lokasi proyek mandek. Kemudian, ombak besar di laut, mengakibatkan kapal berjalan lebih lambat, jadi pengirimannya pun terlambat," jelasnya.
Diakuinya, saat ini pihak kontraktor bekerja secara profesional. Meski material masih dalam proses pengiriman, namun setiap hari tetap ada progres pembangunan yang tercapai.
"Demi memastikan proses itu berjalan, setiap hari kami selalu rapat bersama kontraktor. Demi memantau target yang harus dicapai setiap harinya," ujarnya.
Erwin mengungkapkan, pekerja dilapangan berjumlah 320 orang yang aktif untuk mengejar progres proyek tersebut.
"Kami juga telah menyiapkan pemberian sanksi berupa penalti bila proyek tersebut tak berjalan sesuai target. Tapi kami tetap optimis ini selesai,” ungkapnya.
Ia menjelaskan, untuk kapasitas sementara, RSUD baru ini didesain menampung sebanyak 113 bed. Di dalam bangunan itu bakal disiapkan ruangan untuk instalasi kamar jenazah, IPS-PRS, instalasi dapur, radiologi, rehabilitasi medis, ruang farmasi, poliklinik, laboratorium.
Selain itu, instalasi gawat darurat alias IGD, hemodialisa, instalasi ruang bedah, ruang PICU/NICU, serta ditopang ruang genset khusus, instalasi limbah rumah sakit dan limbah B3.
"Rumah sakit baru ini juga bakal mengusung konsep bangunan hijau yang ramah lingkungan, mulai dari pengolahan listrik hingga air rumah sakit," jelasnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Berau, Lamlay Sarie mengatakan, terkait tenaga kesehatan nantinya, akan ada penyisiran di tingkat Kabupaten Berau, dengan melibatkan Badan Kepegawaian dan Pemgembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM), Bapelitbang dan BPKAD.
"Karena ini nanti akan ada pemetakan dan nanti kita juga akan melibatkan SDM baik dari RSUD dr Abdul Rifai maupun Puskesmas," katanya.
Kemudian, untuk kebutuhan nakesnya itu sendiri, kata dia, nanti di hitung dari BKPSDM untuk brendingnya.
"Kalau spesialis kan itu kita utamakan spesialis dasar dulu kan, yang pasti ini sudah ada kamar rawat inap nya sesuai dengan standar BPJS.
Sari menyebut, bahwa kamar rawat inap di rumah sakit baru ini yang di tanggung BPJS berstandar 1 kamar ada 4 bet. Namun, nanti juga diupayakan untuk VIP nya agar di cover BPJS.
"Ada 19 poli, kita mulai dari basic dulu, nanti akan tumbuh berkembang. Dan nanti juga akan ada pembicaraan di tingkat Kabupaten. Yang pasti Pemda sudah memfasilitasi untuk bangunannya, kemudian nanti kita akan ada lanjutan sertifikasi untuk SDM nya akan di siapkan," pungkasnya.