BERAU, NOMORSATUKALTIM - Hari pertama kerja setelah cuti kampanye, Bupati Berau Sri Juniarsih Mas melakukan peninjauan ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) baru di Kabupaten Berau.
Hal itu, dilakukan untuk memastikan proses pembangunan rumah sakit baru berjalan lancar. Bupati Sri Juniarsih menyebutkan bahwa pembangunan struktur gedung rumah sakit baru semakin mengalami kemajuan, tahap pertama hampir rampung dipenghujung 2024.
Pembangunan baru RSUD Berau dilakukan secara bertahap. Tahap pertama dimulai pada 2023, dengan anggaran sebesar Rp 288 miliar, kemudian dilanjutkan pada 2024 dan penuntasan terakhir di tahun 2025.
"Untuk penyelesaian pembayaran ganti rugi terhadap tanam tumbuh milik masyarakat terdampak sekitar pembangunan, Pemkab Berau menyiapkan anggaran Rp 6,9 miliar untuk 60 kepala keluarga," kata Sri Juniarsih, Senin (25/11/2024).
Bupati Sri Juniarsih optimis, pembangunan tahap kedua rampung Desember 2024 ini. Target pembangunan telah sesuai dengan dokumen perencanaan yang telah ditetapkan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Rakyat (DPUPR) Berau.
"Seperti yang kita lihat saat ini ya, bangunan tersebut kini telah masuk dalam tahap pemolesan bagian luar gedung. Akses jalan masuk pun hampir rampung. Sesuai data DPUPR Berau, progres hingga saat ini mencapai 61 persen," ungkapnya.
Sri menjelaskan, pengerjaan ini memakan waktu 536 hari, dimulai sejak 14 Juli 2023 lalu, hingga 31 Desember 2024 harus tuntas.
"Kita harus optimis pembangunan rumah sakit ini bisa tuntas," tegasnya.
Sri menjelaskan, rumah sakit ini juga memenuhi standar BPJS dan sudah sangat memenuhi syarat.
"Kalau memang kita belum mencapai ke tipe B, ya sudah cukup tipe C saja. Kita kan berjenjang ya, untuk mencapai ke tipe B ada hal hal yang harus kita lakukan, yang penting dokter spesialis siap, kemudian SDM nya siap, dokter-dokter nya siap, nakes nya siap," jelasnya.
Menurutnya, jika secara regulasi rumah sakit ini belum bisa mencapai tipe B, biarlah kita lewati semua itu sampai mencukupi syarat untuk mencapai standar itu, yang penting masyarakat tidak dirujuk keluar.
"Ketika spesialis tersedia dan semua tersedia, untuk apa keluar. Bangunan ini juga ada tamannya, mushola dan listrik pun sudah ada, nakes dan alkes yg paling penting," tururnya.
Ke depan, Sri Juniarsih menargetkan untuk menyempurnakan finishing semua bangunan. Kemudian, menyusul nakes dan alkes serta semua yang dibutuhkan.
"Kalau tipe B semua membutuhkan regulasi, yang penting spesialis semua ada dulu," imbuhnya.
Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) DPUPR pembangunan RSUD Tanjung Redeb, Erwin, mengatakan, saat ini material bangunan dalam proses pengiriman.
“Material dikirim lewat laut, banyak diambil dari luar Kalimantan,” kata Erwin.