Awalnya, setiap paslon mengusulkan jumlah pendukung sebanyak 100 orang.
BACA JUGA: Sekda Mahulu: Peran Ormas dalam Proses Pilkada 2024 Sangat Penting
BACA JUGA: Sidang Praperadilan Dugaan Korupsi PT KKT, Pemohon Desak Penyidik Kejari Dihadirkan
Namun, setelah diskusi lebih lanjut dengan pihak official broadcaster, dalam hal ini Kompas TV, disepakati bahwa jumlah tersebut harus dibatasi demi menjaga situasi tetap kondusif.
"Pesertanya itu tentu 3 paslon, ya kan? Untuk pendukungnya, kami batasi 50. Sebenarnya kemarin mereka meminta 100, tetapi setelah ngobrol dengan Kompas, 100 itu tidak kondusif karena akan ada 300 orang yang berkumpul di dalam ruangan," ujar Suhardi.
Skema Debat Kandidat
Lebih lanjut, Suhardi juga menjelaskan skema debat yang akan dilaksanakan dalam tiga sesi.
Debat pertama yang akan diadakan pada 23 Oktober 2024 akan menitikberatkan pada peran Wali Kota.
BACA JUGA: DPRD Paser Cari Regulasi Aturan Usia Kendaraan Angkutan Umum
BACA JUGA: Unit Reskrim Anti Bandit Polsek Sungai Kunjang Tangkap Pelaku Curanmor asal Sulawesi
Sementara itu, Wakil Wali Kota hanya akan mendukung jalannya diskusi.
"Jadi, ada 3 debat. Pertama, tanggal 23, konsentrasinya lebih ke wali kota, wakil wali kota hanya menguatkan saja. Itu pun kalau wakilnya mau memberikan karena itu jatahnya wali kota," ungkapnya.
Sementar itu, debat kandidat yang kedua direncanakan akan berlangsung pada 7 November 2024.
Fokus utama pada debat kandidat kedua ini adalah calon Wakil Wali Kota.
BACA JUGA: JPU Paparkan Dakwaan Kasus Dugaan Korupsi KONI Kukar Senilai Rp 4,4 Mliar
BACA JUGA: Pusat Plasma Nutfah Mentawir PPU Dibangun di Lahan 93 Hektare
Debat kedua ini akan disiarkan oleh TVRI.