Long Lunuk dan Long Pahangai jadi Opsi Tempat Pembangunan SMK Negeri di Mahulu

Kamis 03-10-2024,13:45 WIB
Reporter : Teodorus Usman Wanto
Editor : Tri Romadhani

MAHAKAM ULU, NOMORSATUKALTIM- Rencana Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (Pemprov Kaltim) untuk membangun gedung SMK Negeri di Kabupaten Mahakam Ulu (Mahulu) hingga kini masih terus berproses. 

Belum lama ini, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kaltim melakukan survei langsung ke lokasi yang bakal dibangun gedung sekolah tersebut.

Terdapat 2 lokasi yang disurvei, yakni di Kampung Long Lunuk dan Kampung Long Pahangai.

BACA JUGA : DPRD Paser Upayakan Dukungan Anggaran Pendataan Guna Mendukung Pembangunan Daerah

Kepala Bidang (Kabid) Pembinaan SMK Disdikbud Kaltim, Surasa, mengatakan bahwa dari 2 lokasi tersebut pihaknya belum memutuskan salah satunya. 

Sehingga dalam waktu dekat, pihaknya akan mengundang Pemkab Mahulu untuk membahas lebih lanjut rencana pembangunan gedung sekolah tersebut, termasuk kepastian penentuan lahan. 

“Nanti kami atur jadwal pertemuan dan mengundang pemerintah Kabupaten Mahulu untuk sama-sama duduk bareng dengan pemerintah provinsi. Terkait lokasi dua-duanya strategis, masing-masing memiliki plus-minusnya. Jadi nanti keputusannya diambil bersama pemerintah Kabupaten Mahulu,” kata Surasa kepada NOMORSATUKALTIM, Kamis (3/10/2024). 

Saat ini, Disdikbud kaltim melalui bidang terkait sedang mengumpulkan data-data pendukung.

BACA JUGA : Batas Terakhir Penurunan Atribut Paslon Sudah Lewat, Kok Masih Banyak di Kukar?

Sehingga keberadaan sekolah tersebut nantinya memiliki daya dukung yang jelas serta berdampak baik terhadap kawasan.

Menurut Surasa, target pembangunan fisik gedung sekolah tersebut baru direalisasikan sekitar tahun 2027 atau 2028.

Karena, sebelum dilakukan pembangunan fisik, terlebih dahulu dimasukkan dalam perencanaan dan disetujui pimpinan yakni gubernur sebagai penentu kebijakan.

“Data-data pendukungnya sedang saya susun untuk diajukan ke atas, nanti ditunggu saja, mudah-mudahan tahun ini sudah ada keputusan. Kalau hitungan saya, paling cepat pembangunan fisiknya itu di tahun 2027 atau 2028. Karena perencanaan harus masuk dulu, kemudian nanti masuk ke pembangunan fisik,” terangnya.

BACA JUGA : Heboh 'Tuak, Beer, Wine' Dapat Sertifikat Halal, BPJPH Kemenag Beri Penjelasan

“Kalau untuk jurusan, maunya masyarakat setempat pertanian dan teknik pertuhk. Tapi masih fleksibel, yang penting sesuai kebijakan pemerintah provinsi, dalam rangka pembangunan dan pengembangan ekonomi kawasan,” lanjutnya. 

Kategori :