Merintihnya Masyarakat Kaltim Gara-Gara Beasiswa Kaltim Dipangkas

Selasa 17-09-2024,19:38 WIB
Reporter : Salsabila
Editor : Baharunsyah

SAMARINDA, NOMORSATUKALTIM – Kalsum (57) tiba-tiba kaget dengan pesan yang disampaikan anaknya dari Kairo, Mesir. Tahun ini putranya Muhammad Lutfi Ridho Raihan tidak lagi mendapat bantuan Beasiswa Kaltim Tuntas (BKT) dari Pemprov Kaltim.  

Dia tidak terima. Sebab, sang darah daging termasuk mahasiswa berprestasi di Jurusan Sejarah Peradaban Islam di Universitas Al Azhar, Kairo, Mesir. BKT ini baginya merupakan harapan untuk melanjutkan jenjang pendidikan.  

Setelah ditelisik, petunjuk teknis (juknis) untuk penerima BKT tahun ini berbeda. Tidak sama seperti yang ditetapkan gubernur Kaltim sebelumnnya Isran Noor. Skoring untuk penerima diubah. Problem utamanya bukan itu saja. Dipangkasnya anggaran BKT dari yang semula Rp 250 miliar menjadi Rp 200 miliar. Ini titik persoalannya.

BACA JUGA:Beasiswa Diharapkan Jadi Solusi Pemenuhan Dokter di Daerah Pedalaman

BACA JUGA:DPRD-BP BKT Bahas Anggaran Beasiswa Kaltim 2024, Hasilnya….

Kalsum yang tidak terima anaknya tertolak pun berangkat menuju Sekretariat BKT di Kantor Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kaltim di Jalan Basuki Rahmat, Samarinda. Ia ingin bertanya, “Rp 50 miliar itu kemana, dari pemerintah seperti apa penjelasannya?”


Kalsum (57) saat mengadukan persoalan BKT di Kantor Disdik Kaltim.-salsabila/disway-

“Paling tidak kebijakan juknis itu sesuai dengan apa yang sudah ditetapkan oleh mantan Gubernur Isran itu, di habiskan di 2024. Itu yang saya mau,” sambung Kalsum yang mengenakan jilbab biru.  

Kalsum tentu ingin anggaran pendidikan tersebut tidak serta merta dipotong begitu saja. Walau pun nada bicaranya meninggi, dia tetap menyimpan asa. Pemprov Kaltim, dalam hal ini, Disdikbud Kaltim bisa membantu membuat kebijakan lain yang dianggap meringankan.

“Jangan di potong gitu saja, tanpa adanya perhatian sama sekali untuk anak-anak yang berprestasi. Itu saja yang mau saya tuntut,” tegas Kalsum yang sudah memiliki dua anak ini.

BACA JUGA:Kepala BP-BKT Beri Klarifikasi Terkait Penetapan Anggaran Beasiswa Kaltim 2024

Kalsum tidak sendirian. Rintihan para mahasiswa yang gagal menerima BKT ini belum tuntas. Di tempat lain, Sari (bukan nama sebenarnya), kaget setelah membaca pengumuman penerima BKT stimulus dan prestasi yang diumumkan di laman beasiswa.kaltimprov.go.id.

Jantungnya serasa hampir terhenti. Namanya tidak masuk dalam list. Padahal Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) Sari terbilang tinggi. 3,89.

Sari merupakan mahasiswi di salah satu kampus swasta di Samarinda yang berafiliasi ke salah satu ormas Islam. Namun progam studinya diketahui masih terakreditasi ‘C’. Meski pun kampus dan jurusannya memilki akreditasi ‘B’. 

Gara-gara perubahan juknis tahun ini, dimana kampus yang berhak menerima minimal terakreditasi B, Sari pun harus gigit jari. Padahal aturan itu sebelumnya tidak ada.

Kategori :