Tak Mau 'Dikerjai' China, Timnas Indonesia akan Carter Pesawat pada Laga Oktober Mendatang

Senin 16-09-2024,09:01 WIB
Reporter : Hariadi
Editor : Hariadi

JAKARTA, NOMORSATUKALTIM – Timnas Indonesia akan mencarter pesawat saat menghadapi laga tandang dalam putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 melawan Bahrain dan China pada Oktober mendatang. 

Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, mengungkapkan bahwa langkah ini diambil untuk menghindari kelelahan akibat perjalanan panjang.

Apalagi setelah Federasi Sepak Bola China (CFA) memindahkan lokasi pertandingan ke Stadion Qingdao Youth Football, yang berjarak lebih dari 600 kilometer dari pusat kedatangan tim.

China menetapkan pertandingan melawan Indonesia akan digelar di Qingdao, Provinsi Shandong, pada 15 Oktober 2024. 

BACA JUGA: Cek Di Sini, Jadwal Lengkap MotoGP Musim 2025

BACA JUGA: ‘The Professor’ Tom Haye Resmi Bergabung ke Almere City

Lokasi stadion tersebut cukup jauh dari kota besar seperti Beijing atau Shanghai, yang memaksa Timnas Indonesia menempuh perjalanan darat selama sekitar 6,5 jam dari lokasi kedatangan menuju stadion. 

Perjalanan ini berpotensi membuat para pemain kelelahan sebelum pertandingan dimulai.

"Memang untuk pesawat kita akan mencarter yang dari Bahrain ke China karena memang tidak mungkin mereka harus menempuh dari Bahrain ke Doha, Doha ke Hong Kong, Hong Kong ke Beijing, terus naik enam jam lagi. Itu tentu waktunya berpuluh-puluh jam. Lelah, kasian," ujar Erick dikutip Antara, Minggu (15/9/2024).

Selain itu, Erick juga mengapresiasi para pemain Timnas Indonesia yang langsung kembali ke klub masing-masing setelah pertandingan melawan Australia pada 10 September 2024. 

BACA JUGA: Meski Hanya 10 Pemain, Borneo FC Tahan Imbang PSS Sleman di Laga Tandang

BACA JUGA: Respons Pelatih Borneo FC Usai Bermain Imbang Melawan PSS Sleman

Menurutnya, disiplin para pemain, baik yang bermain di dalam maupun luar negeri, patut diapresiasi karena mereka kembali ke klub dengan cepat meskipun baru selesai menjalani pertandingan penting.

"Ada yang pulang ke Eropa, ada yang pulang ke Amerika, ada yang pulang ke Korea seperti Arhan. Ya tidak mudah ya, kita harus apresiasi perjuangan mereka," lanjutnya.

Tantangan dari China

Kategori :