Berikutnya adalah kata "Gyat", yang juga cukup populer di kalangan Gen Alpha.
Kata ini berasal dari singkatan "Gotta Yams" yang merujuk pada pujian terhadap penampilan fisik, terutama dalam konteks daya tarik seseorang.
BACA JUGA: Okupansi Hotel di Samarinda Meningkat Jelang MTQ Nasional XXX
BACA JUGA: Ancaman Megathrust di Kalimantan, BMKG Balikpapan Catat Peningkatan Aktivitas Gempa
Di media sosial, Gyat sering digunakan sebagai bentuk penghargaan atau pujian terhadap seseorang yang dianggap menarik secara fisik.
Sementara itu, "Fanum Tax" adalah istilah yang berasal dari komunitas gaming dan streaming di internet.
Fanum Tax mengacu pada praktik seseorang yang mengambil barang atau hak milik orang lain, biasanya dengan cara yang lucu atau tidak serius, dalam konteks permainan daring atau komunitas streaming.
Istilah ini diambil dari nama seorang streamer populer yang sering melakukan hal tersebut dalam konten mereka, dan kemudian menjadi lelucon di antara para pengikutnya.
BACA JUGA: Kapolres Mahulu Sebut Potensi Konflik di Pilkada 2024 Cukup Tinggi
BACA JUGA: Daya Beli Masyarakat Anjlok, Ekonom INDEF: UMKM Kini Jadi Korban
Manifestasi Budaya Digital
Bahasa slang yang muncul di kalangan Gen Alpha ini menunjukkan betapa kuatnya pengaruh media digital dalam membentuk cara mereka berkomunikasi.
Berbeda dari generasi sebelumnya yang mungkin lebih terpengaruh oleh budaya pop dan media tradisional.
Gen Alpha tumbuh dalam ekosistem digital yang memungkinkan mereka menciptakan dan menyebarkan istilah-istilah baru dengan sangat cepat.
Penggunaan bahasa slang ini juga mencerminkan kebutuhan Gen Alpha untuk memiliki identitas dan bahasa yang berbeda dari generasi sebelumnya.
BACA JUGA: Usai Adu Mulut, Seorang Pemuda Tega Tikam Adik Kandung Saat Tertidur