“Supaya kita bisa memperkenalkan permainan tradisional secara masif dan anak-anak bisa menggali nilai leluhur nenek moyang. Meskipun nanti kita menjadi bangsa yang besar tapi tidak melupakan akar budaya,” harapnya.
Sementara itu, Widharti Purwanti Ningsih selaku Wali Kelas 5 SD Patra Darma Balikpapan mengungkapkan, permainan tradisional di zaman 1970-an dapat memotivasi untuk bisa dihadirkan kembali di sekolah-sekolah Kota Balikpapan.
“Kegiatan ini sangat bagus karena memperkenalkan permainan tradisional di era 70an. Apalagi anak-anak sekarang lebih banyak bermain handphone jadi permainan seperti ini tidak tersentuh,” ungkap Widharti saat diwawancarai awak Nomorsatkaltim.
BACA JUGA : Dua Kursi DPRD Mahulu Bakal Kosong, Sekwan: Menunggu Pergerakan Parpol
Maka dari itu, pihaknya juga akan mengembangkan permainan tradisional di SD Patra Darma Balikpapan seperti Bakiak, Egrang, Egrang batok, Gasing, dan Lari Balok.
“Saya memperhatikan anak-anak kami disini sangat antusias dan sangat senang dengan permainan tradisional yang ada. Kedepan di sekolah di semua tingkatan kelas kami harus mengenalkan juga, agar mereka lebih cinta dgn budayanya,” pungkasnya.
Turut hadir, Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana yaitu Heria Prisni yang mewakili Walikota Balikpapan.