Hasil Riset: Erythritol, Bahan Pengganti Gula ini Ternyata Meningkatkan Risiko Stroke

Selasa 27-08-2024,12:00 WIB
Reporter : Hariadi
Editor : Hariadi

BALIKPAPAN, NOMORSATUKALTIM – Erythritol, bahan pengganti gula yang umum digunakan dalam produk makanan rendah kalori, ternyata memiliki risiko kesehatan yang signifikan. 

Menurut sebuah riset terbaru yang dilakukan oleh tim peneliti dari Cleveland Clinic, erythritol dapat meningkatkan risiko serangan jantung dan stroke. 

Risiko konsumsi pengganti gula ini, terutama pada individu yang sudah memiliki faktor risiko kardiovaskular seperti obesitas, diabetes, atau sindrom metabolik.

Studi yang diterbitkan dalam jurnal Arteriosclerosis, Thrombosis, and Vascular Biology ini menemukan bahwa konsumsi erythritol, bahkan dalam jumlah yang dianggap aman, dapat meningkatkan risiko pembentukan bekuan darah. 

BACA JUGA: Studi: Memberikan HP ke Anak Tantrum, Memperlemah Kemampuan Mereka Mengontrol Emosi

BACA JUGA: Mengapa Tubuh Jadi Mudah Sakit saat Cuaca Tidak Menentu?

Temuan ini mengindikasikan bahwa erythritol mungkin tidak seaman yang selama ini diklasifikasikan oleh badan regulasi pangan seperti U.S. Food and Drug Administration (FDA) dan European Food Safety Authority.

FDA dan European Food Safety Authority selama ini mengkategorikan erythritol sebagai GRAS (Generally Recognized As Safe).

Apa itu Erythritol?

Erythritol adalah gula alkohol alami yang ditemukan dalam buah-buahan dan sayuran, serta merupakan produk sampingan dari metabolisme glukosa dalam tubuh manusia. 

Karena rendah karbohidrat, erythritol sering digunakan dalam produk-produk diet "keto" dan makanan rendah gula lainnya.

BACA JUGA: Hasil Penelitian: Minum dari Botol Plastik Bisa Meningkatkan Tekanan Darah

BACA JUGA: Bacaan Salawat Agar Terhindar Dari Kehidupan Fakir dan Sempit Rezeki

Dilansir dari Medical Daily, ternyata hasil penelitian menunjukkan bahwa konsumsi erythritol dapat meningkatkan kadar erythritol dalam darah hingga lebih dari 1.000 kali lipat. 

Artinya, kondisi ini secara langsung berhubungan dengan peningkatan risiko pembentukan bekuan darah. 

Kategori :