Angina stabil biasanya dipicu oleh aktivitas fisik seperti olahraga, di mana kebutuhan jantung akan oksigen meningkat.
BACA JUGA: Pria Gangguan Jiwa Sebabkan Kebakaran, 12 Bangunan Ludes Terbakar
BACA JUGA: Cegah Bullying di Sekolah, Prodi HI Fisip Unmul Gelar PKM Workshop Pembuatan Poster Anti-Bullying
Sebaliknya, angina tidak stabil sering kali terjadi secara mendadak akibat timbunan lemak atau pembekuan darah yang menghalangi aliran darah ke jantung.
Angina varian terjadi ketika arteri jantung mengalami spasme atau kekakuan, yang menyebabkan penyempitan sementara pada pembuluh darah.
Jika seseorang mengalami gejala angin duduk, sangat disarankan untuk segera menghentikan aktivitas dan beristirahat.
Penggunaan obat-obatan yang diresepkan oleh dokter juga bisa membantu meredakan gejala.
BACA JUGA: Dinsos Kaltim Siapkan Rp 6,5 Miliar Bantu Pengembangan Usaha Masyarakat Miskin
BACA JUGA: Daftar Lengkap Para Pemain Baru Borneo FC, Nilai Transfernya Fantastis
Namun, jika nyeri dada tidak mereda setelah 10 menit atau malah semakin parah, sebaiknya segera hubungi rumah sakit terdekat untuk mendapatkan penanganan medis darurat.
Penanganan yang cepat dan tepat sangat penting untuk mencegah komplikasi yang lebih serius.
Untuk mencegah angin duduk, perubahan gaya hidup seperti berhenti merokok, berolahraga secara teratur, mengelola berat badan, dan mengonsumsi makanan sehat sangat dianjurkan.
Mengelola stres dengan baik juga merupakan langkah penting dalam menjaga kesehatan jantung. Dengan pengetahuan yang tepat, diharapkan masyarakat dapat lebih waspada terhadap gejala angin duduk dan segera mencari pertolongan medis jika diperlukan.