MAHULU, NOMORSATUKALTIM- Ketua Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Mahulu Stanislaus Nyopaq, mengajak generasi muda berpartisipasi menyukseskan Pilkada 2024. Pemuda katanya jangan sekadar menjadi objek politik semata.
Menurutnya, peran aktif pemuda menjadi salah satu kunci untuk suksesnya Pilkada Mahulu tahun ini. Sehingga terjadi gelombang perbaikan dan pembaruan terhadap perasaan masyarakat, yang menginginkan Mahulu lebih makmur, maju.
Peran pemuda, kata Stanis, tentunya tidak hanya sebagai pemilih. Tetapi pemuda diharapkan turut serta sebagai pengawas, pemantau, serta menyebarkan informasi yang mencerdaskan masyarakat.
BACA JUGA:Sudah Mulai Survei, Telkom Rencana Bangun FO di Tower Long Hubung Mahulu
Hal tersebut dinilai penting, mengingat dinamika politik lokal yang kuat dan kental dalam setiap tahapan yang sedang berlangsung.
“Saya menyampaikan pesan kepada seluruh pemuda di Mahakam Ulu bahwa, jangan jadi objek politik. Tapi pemuda harus menjadi subjek (pelaku) dalam politik," ujar Stanislaus Nyopaq, Senin (5/8/2024).
Selanjutnya, pemuda tentunya harus memiliki keberanian, baik dalam hal pemikiran maupun tindakannya secara langsung.
BACA JUGA:Jelang Pilkada 2024, KNPI Mahulu Imbau Elit Hindari Narasi Politik Kesukuan
Sebaliknya, jika Pilkada hanya melahirkan pemimpin daerah yang kolusi dan nepotis, maka kondisi pembangunan di Mahulu kedepannya akan stagnan. Bahkan jauh lebih tertinggal ketimbang daerah lainnya. Karena itu, menurut Stanis segenap elemen generasi muda Mahulu sesuai kapasitasnya harus mampu memainkan perannya sebagai agen perubahan yang lebih baik.
“Karena jika pemuda hanya dijadikan objek politik, maka kita tidak akan pernah maju. KNPI punya andil besar memainkan peran generasi muda menyukseskan Pilkada. Karena itu, para pemuda diharapkan tidak sekadar menjadi objek politik, tetapi sebagai penentu pemimpin Mahulu masa depan," terangnya.
Hindari Politik Kesukuan
Selain itu, KNPI Mahulu juga mengimbau para elit politik termasuk masyarakat, untuk menghindari narasi politik kesukuan di Pilkada Serentak 2024.
BACA JUGA:55 Calon Mahasiswa dari Mahulu Ikuti Seleksi Penerima Beasiswa GCM, Berebut Kuliah di ITN
Menurutnya, salah satu Indeks Kerawanan Pilkada (IKP) juga terkait adanya praktik politik kesukuan yang sering muncul, hingga berpotensi retaknya hubungan kekerabatan akibat politik identitas.
Di momentum Pilkada 2024 ini, semua kalangan masyarakat diharapkan memiliki pemahaman bahwa, siapapun yang maju dalam Pilkada wajib untuk didukung, tanpa melihat asal usul maupun identitas kesukuan serta perbedaan lainnya.