BALIKPAPAN, NOMORSATUKALTIM - Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan mengumumkan bahwa pihaknya telah mengusulkan kenaikan harga eceran tertinggi (HET) minyak goreng rakyat, MinyaKita, menjadi Rp15.700 per liter.
Kenaikan HET ini, kata Mendag, diusulkan sebagai penyesuaian terhadap biaya produksi yang terus meningkat.
Saat ini, Kementerian Perdagangan tengah menunggu revisi Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag) terkait kenaikan HET MinyaKita dari harga sebelumnya Rp14.000 per liter.
BACA JUGA: Tambang Ilegal Menjadi Momok Bagi Warga Sumber Sari Kutai Kartanegara
"Ya kita lagi nunggu Permendag, sementara saya minta Dirjen Kemendag untuk relaksasi harga Rp15.700 per liter," kata pria akrab disapa Zulhas tersebut, dikutip Antara, Sabtu (29/6/2024).
Zulhas berharap kenaikan harga ini dapat terealisasi dalam waktu dekat setelah revisi Permendag yang diusulkan selesai.
Alasan utama dari kenaikan ini adalah HET Rp14.000 dianggap sudah tidak sesuai dengan biaya pokok produksi yang mengalami perubahan signifikan. Sehingga perlu disesuaikan Rp1.700 per liter.
"Harga MinyaKita ke Rp15.700 penyesuaian saja, tidak naik," tambahnya.
BACA JUGA: Penyuluh Pertanian di Mahulu Alami Banyak Kendala untuk Kembangkan Sektor Pertanian
Zulhas mengatakan, meskipun ada kenaikan harga, MinyaKita tetap akan menjadi pilihan yang lebih ekonomis dibandingkan dengan minyak goreng kemasan premium.
"Ya tentu MinyaKita masih menjadi yang termurah," ujarnya. Namun, dia tidak merinci lebih jauh mengenai harga minyak goreng premium.
Saat ini, HET MinyaKita masih berada di angka Rp14.000 per liter sesuai dengan Surat Edaran Nomor 03 Tahun 2023 tentang Pedoman Penjualan Minyak Goreng Rakyat yang dikeluarkan oleh Direktorat Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kementerian Perdagangan.
BACA JUGA: Otorita IKN Gandeng UMKM Lokal Dalam Peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia
Nominal Berubah
Sebelumnya, Mendag Zulkifli Hasan menyebutkan bahwa kenaikan HET MinyaKita kemungkinan besar akan terjadi setelah Idul Adha 2024.