BALIKPAPAN, NOMORSATUKALTIM - Hari Lahir Pancasila yang diperingati setiap 1 Juni adalah momen penting bagi bangsa Indonesia.
Meski begitu, masih banyak fakta menarik tentang Pancasila yang mungkin belum banyak diketahui oleh masyarakat Indonesia. Sebagai warga negara yang baik, sebaiknya mengetahui lima fakta penting di balik kelahiran Pancasila.
Berikut adalah lima fakta menarik tentang Pancasila yang jarang diketahui, dirangkum dari berbagai sumber:
BACA JUGA: Tegas Tolak Tapera, APINDO Buka Peluang Judicial Review ke MK
1. Nama Asli Bukan Pancasila
Pada awalnya, Soekarno menyebut konsep dasar negara ini dengan nama "Pancadharma". Namun, setelah melalui berbagai pertimbangan, seorang ahli bahasa menyarankan agar nama tersebut diubah menjadi "Pancasila". Nama ini dianggap lebih sesuai dan mudah diingat oleh masyarakat.
Istilah "Pancasila" sendiri berasal dari bahasa Sanskerta yang terdiri dari kata "pañca" yang berarti lima dan "śīla" yang berarti asas atau prinsip.
BACA JUGA: Siaga Kemarau Panjang 2024, BMKG Isi 35 Waduk dengan Hujan Buatan
2. Lambang Burung Garuda
Lambang Pancasila menggunakan Burung Garuda sebagai simbolnya, yang dipilih karena burung ini memiliki makna mendalam dalam mitologi dan budaya Indonesia. Garuda adalah burung mitologis yang dikenal dalam cerita-cerita kuno Hindu dan Buddha, serta diadopsi dalam budaya Jawa dan Bali. Garuda melambangkan kekuatan, keberanian, dan kebebasan, nilai-nilai yang sejalan dengan semangat perjuangan kemerdekaan Indonesia.
Setiap bagian dari lambang Garuda juga memiliki makna khusus. Misalnya, jumlah bulu pada sayap, ekor, dan leher Garuda melambangkan tanggal Proklamasi Kemerdekaan Indonesia, yaitu 17 Agustus 1945. Garuda juga mencengkeram pita putih bertuliskan semboyan "Bhinneka Tunggal Ika" yang berarti "Berbeda-beda tetapi tetap satu," mencerminkan keberagaman yang ada di Indonesia.
BACA JUGA: Tingkatkan Keselamatan Berkendara, Sopir Truk di Balikpapan Diberi Pelatihan
3. Peran Panitia Sembilan
Setelah Soekarno menyampaikan pidato tentang Pancasila pada 1 Juni 1945, BPUPKI membentuk Panitia Sembilan untuk merumuskan lebih lanjut dasar negara ini. Panitia ini terdiri dari berbagai tokoh nasional yang mewakili berbagai golongan, seperti Soekarno, Mohamad Hatta, Mohamad Yamin, dan lain-lain. Panitia Sembilan inilah yang kemudian menyusun Piagam Jakarta yang menjadi cikal bakal Pancasila.
BACA JUGA: Festival Lesung Osap Digelar, Bupati Berau Berpesan Rawat Adat dan Budaya