Budaya Tempe Didaftarkan ke UNESCO, Benarkah Tempe Produk Asli Indonesia?

Sabtu 01-06-2024,07:14 WIB
Reporter : Hariyadi
Editor : Hariyadi

BACA JUGA: Boring, Hari Libur Malah Hujan? Cobain Resep Crepes yang ini saja Bun! 

Tempe disebut pertama kali oleh orang Eropa dalam kamus Jawa-Belanda pada tahun 1875 sebagai "kedelai yang difermentasi atau kue tekan (bunkil) yang dipanggang atau digoreng dalam bentuk kue datar yang ditekan"​​​​.

 

Popularitas dan Penyebaran Tempe

Di abad ke-20, tempe mulai menarik perhatian internasional. Penelitian dan produksi tempe secara komersial dimulai di Eropa pada tahun 1946 hingga 1959, dan Amerika Serikat mengikuti pada awal 1960-an. 

Saat ini, tempe telah dikenal luas sebagai sumber protein nabati yang kaya dan menjadi alternatif daging yang populer di kalangan vegan dan vegetarian di seluruh dunia​​.

Di Indonesia, tempe bukan hanya sekadar makanan, tetapi juga bagian dari identitas budaya. Konsumsi tempe di Indonesia sangat tinggi hingga negara ini harus mengimpor kedelai dalam jumlah besar untuk memenuhi kebutuhan produksi tempe.

BACA JUGA: Tegas Tolak Tapera, APINDO Buka Peluang Judicial Review ke MK 

Menurut data yang dirilis Dewan Ekspor Kedelai AS, konsumsi kedelai di Indonesia mencapai 11,3 kg per kapita pada tahun 2013, dengan 50 persen kedelai diolah menjadi tempe dan 40 persen menjadi tahu​​.

Dalam upaya menjaga warisan budaya dan mengakui pentingnya tempe bagi masyarakat Indonesia, pemerintah kini berupaya mendaftarkan tempe ke UNESCO sebagai Warisan Budaya Takbenda. 

Langkah ini diharapkan dapat memperkuat posisi tempe di kancah internasional dan meningkatkan kebanggaan nasional terhadap produk lokal ini.

 

Asli Indonesia

Berdasarkan sejarah dan bukti yang ada, dapat disimpulkan bahwa tempe memang merupakan produk asli Indonesia, khususnya dari Pulau Jawa. 

BACA JUGA: Ormas Keagamaan Sekarang Boleh Kelola Pertambangan

Meskipun terdapat berbagai teori tentang asal-usulnya, fakta bahwa tempe telah menjadi bagian integral dari budaya dan kehidupan sehari-hari masyarakat Indonesia selama berabad-abad memperkuat klaim keaslian ini. 

Kategori :