PASER, NOMORSATUKALTIM – Wisatawan yang berkunjung di Paser mencapai 5.605 orang, berdasar data sementara Dinas Pemuda, Olahraga dan Pariwisata (Disporapar).
Beberapa destinasi yang dipilih masyarakat saat mengisi waktu libur lebaran beragam. Di antaranya Pantai Pasir Mayang, Museum Sadurengas, Gunung Embun, Kemilau Laut Pondong, dan Doyam Turu Lempesu.
"Terdata ada 30 persen wisatawan dari luar daerah," Kepala Bidang Pariwisata Dinas Pemuda, Olahraga, dan Pariwisata (Disporapar) Kabupaten Paser, Khairuddin, Senin 15 April 2024.
Dari sejumlah objek wisata favorit itu, Museum Sadurengas paling banyak dikunjungi yakni 2.205 wisatawan, Kemilau Laut Pondong sebanyak 1.800 pengunjung, Doyam Turu Lempesu 700 pengunjung, serta Pantai Pasir Mayang sejumlah 900 orang.
Dengan banyaknya wisatawan yang berkunjung, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Paser akan meningkatkan fasilitas penunjang infrastruktur tahun ini. Agar pengunjung obyek wisata semakin meningkat setiap tahunnya.
"Saat ini kami fokus pengembangan wisata Air Terjun Doyam Turu Lempesu. Sehingga bisa menarik banyak lagi wisatawan dan bisa meningkatkan perekonomian masyarakat," pungkas Khairuddin.
Untuk diketahui, di Museum Sadurengas terdapat berbagai peninggalan koleksi kuno Kerajaan Sadurengas. Mulai dari benda pusaka, alat musik tradisional, tempat tidur raja. Dulunya cagar budaya itu kediaman Sultan Pasir Aji Tenggara pada abad ke-18. Kemudian dijadikan istana kesultanan oleh Sultan Ibrahim Khaliluddin pada abad ke-19.
Berbagai koleksi benda kuno peninggalan sejarah Kesultanan Paser. Jumlahnya sekira 150 item. Di antaranya tempayan atau guci kuno peninggalan Dinasti Yuan, keris, tongkat kepala naga, mandau, tajau atau balanga, nisan panemban sia merupakan batu nisan kepala kampung pada era kepemimpinan Ratu Aji Putri Petong.
Serta terdapat alat rumah tangga, alat kesenian, alquran tulis tangan, pakaian Kesultanan Paser, serta kerangka ikan paus sepanjang 12 meter. Masih di area Museum Sadurengas berdiri masjid tertua di Kabupaten Paser peninggalan Kerajaan Sadurengas, yakni Masjid Jami Nurul Ibadah didirikan 1851 silam. Pembangunan di zaman kekuasaan Sultan Ibrahim Khaliluddin.