14 Desa di Paser Jadi Lokus Penangan Stunting 2025

Jumat 29-03-2024,13:50 WIB
Reporter : Achmad Syamsir Awal
Editor : Tri Romadhani

PASER, NOMORSATUKALTIM - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Paser menargetkan 14 desa sebagai Lokasi Fokus (Lokus) intervensi penurunan dan pencegahan stunting di Bumi Daya Taka.

Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Sekretariat Daerah (Setda) Kabupaten Paser, Romif Erwinadi, mengatakan, berdasarkan Survei Status Gizi Indonesia (SSGI), pada 2022 data stunting Kabupaten Paser sebesar 24,9 persen.

Sedangkan 2023, pemerintah menggunakan data Survei Kesehatan Indonesia (SKI) dan baru mendapatkan data tingkat provinsi.

BACA JUGA : Hujan Deras Akibatkan Longsor di Beberapa Titik di Balikpapan

"Prevalensi stunting Provinsi Kaltim 2023 sebesar 22,9 persen. Sementara data per kabupaten belum rilis. Pemkab berharap stunting di Paser dapat terus menurun. Tentu perlu upaya berjenjang agar semua bisa terwujud," kata Romif," Jumat (29/3/2024).

Permasalahan stunting bukan semata persoalan tinggi badan, tapi lebih buruk adalah dampaknya terhadap kualitas hidup individu akibat munculnya penyakit kronis dan ketertinggalan dalam kecerdasan. 

Sehingga hal tersebut bisa mempengaruhi badan dan otak anak.

Dengan begitu, Bupati Paser meminta para lurah, kepala desa, dan tim Penggerak PKK sebagai garda terdepan terus mendukung gerakan Ayo Ke Posyandu. Melalui inovasi-inovasi untuk meningkatkan partisipasi masyarakat datang ke posyandu.

BACA JUGA : Tak Habis Fikir, Pelaku Penjambretan Kabur Menggunakan Mobil Patroli Polisi di Kuningan Jaksel

"Apa yang menjadi kendala dan permasalahan para orang tua yang tidak atau belum membawa anaknya ke Posyandu agar dapat ditindak lebih lanjut," sambungnya.

Katanya, camat harus memastikan keaktifan Tim Percepatan Penurunan Stunting tingkat kecamatan dan desa/kelurahan,

Bappedalitbang menjadi motor penggerak penganggaran dalam hal ini khususnya penanganan stunting.

Sementara, pihak Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Kabupaten Paser agar mendorong peningkatan kapasitas kader yang telah dibentuk.

Kemudian Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) serta Dinas Kesehatan (Dinkes), saling bekerja sama meningkatkan cakupan konsumsi tablet tambah darah bagi remaja putri.

BACA JUGA : Kanopi Gedung Parkir Klandasan Balikpapan Runtuh Akibat Hujan Deras

Kategori :