Hilal di Balikpapan Terpantau Tipis 0,33 Derajat, Kemenag: Hormatilah Perbedaan

Minggu 10-03-2024,20:48 WIB
Reporter : Chandra
Editor : Baharunsyah

BALIKPAPAN, NOMORSATUKALTIM – Kementerian Agama (Kemenag) Balikpapan bersama dengan BMKG, MUI, dan DMI menggelar rukyatul hilal untuk penetapan 1 Ramadan 1445 Hijriah, di Menara Balikpapan Islamic Centre, Minggu 10 Maret 2024. 

Kepala Stasiun Geofisika BMKG Balikpapan, Rasmid, menjelaskan bahwa konjungsi atau ijtima’ di wilayah Balikpapan baru terjadi pada pukul 17.00-18.00 Wita.

"Saat matahari terbenam, ketinggian hilal di Balikpapan masih terpantau tipis, yaitu 0,33 derajat," ungkap Rasmid.

Lebih lanjut, Rasmid juga menambahkan bahwa dengan kondisi hilal yang tipis tersebut, kemungkinan kecil 1 Ramadan 1445 Hijriyah jatuh pada tanggal 11 Maret 2024.

"Berdasarkan data astronomi, untuk seluruh Indonesia, kemungkinan kecil hilal terlihat pada tanggal 10 Maret ini," terangnya.

BACA JUGA:Tok! Pemerintah Tetapkan 1 Ramadan 1445 H Jatuh Pada 12 Maret 2024

Meskipun demikian, hasil rukyatul hilal di Balikpapan akan diverifikasi kembali oleh Kementerian Agama di tingkat pusat untuk menentukan awal bulan Ramadan 1445 Hijriah secara nasional.

Perbedaan penetapan awal Ramadan di tengah masyarakat masih menjadi topik hangat. Di satu sisi, Muhammadiyah telah menetapkan 1 Ramadan jatuh pada 11 Maret 2024 berdasarkan hisab. Di sisi lain, pemerintah melalui Kementerian Agama masih menunggu hasil sidang isbat yang mempertimbangkan rukyatul hilal.

Menanggapi hal ini, Izzat Solihin, Kepala Kemenag Kota Balikpapan, mengimbau masyarakat untuk saling menghargai dan menghormati perbedaan.

"Mari kita jaga kerukunan. Bagi yang ingin melaksanakan salat tarawih malam ini, hormatilah. Pemerintah sendiri masih menunggu hasil rukyatul hilal," imbaunya.

Senada dengan Izzat, Wali Kota Balikpapan, Rahmad Mas'ud yang turut hadir dalam kegiatan rukyatul hilal ini pun mengajak masyarakat untuk tetap menjaga toleransi.

"Jika ada yang memulai puasa besok, jangan dipermasalahkan. Begitu pula dengan jumlah rakaat salat tarawih, mari kita jaga kerukunan," pesannya.

Rahmad juga menekankan dalam pemantauan hilal kembali pada 11/4/2024 esok diharapkan dapat memberikan kejelasan dan membawa kebersamaan dalam menyambut bulan suci Ramadan 1445 H ini.

Sebagai informasi, rukyatul hilal adalah metode tradisional dalam Islam untuk menentukan awal bulan Hijriyah, termasuk penentuan awal Ramadan. Istilah "rukyatul hilal" secara harfiah berarti "pengamatan bulan sabit," di mana umat Islam mengamati langit pada akhir siklus bulan untuk menentukan apakah bulan baru telah muncul atau tidak.

Proses rukyatul hilal melibatkan pengamatan hilal (bulan sabit) setelah matahari terbenam, biasanya dilakukan pada tanggal 29 Sya’ban. Jika hilal terlihat, maka 1 Ramadan jatuh pada esok harinya. Namun, jika hilal tidak terlihat, misalnya karena cuaca mendung, maka bulan Sya’ban digenapkan menjadi 30 hari, sebuah metode yang dikenal sebagai istikmal.

Kategori :