BALIKPAPAN, NOMORSATUKALTIM - Varietas durian kelas dunia seperti Musang King, Bawor atau Chanee hingga Ochee (durian hitam), kini sudah berhasil dibudidayakan di Kota Balikpapan, Kalimantan Timur (Kaltim).
Melalui tangan ulet para petani muda Balikpapan, varian durian asal Malaysia dan Thailand yang biasanya harus diimpor, kini sudah berhasil diproduksi di Benua Etam.
Nomorsatukaltim berkesempatan menyambangi kebun mereka di Kilometer 24 Kelurahan Karang Joang, Kecamatan Balikpapan Utara, Kota Balikpapan pada Rabu (17/1/2024).
Tiba di kebun durian seluas 3 hektare tersebut, awak media ini langsung disuguhi pemandangan yang menggugah selera.
Nampak ratusan pohon durian berbagai jenis sedang memasuki usia panen. Lengkap dengan buah durian bergelantungan di setiap batang batangnya.
"Ayo mas dicoba, ini durian Bawor, varietas dari Thailand. Di sana disebut durian Chanee," ujar pemilik kebun bernama Batubara.
Batu bara bersama tanaman durian yang ia budidayakan.-(Nomorsatukaltim/Hariadi)-
Tentu saja sulit melewatkan tawaran, saat durian dengan berat lebih dari 3 kilo itu tersaji di depan mata.
Rasanya manis legit, dengan sedikit sensasi pahit, paduannya benar-benar tepat. Bagi penikmat durian, cita rasa inilah yang dicari.
Durian bawor yang dibudidayakan petani Balikpapan ini memiliki daging buah yang tebal, namun ukuran bijinya sangat kecil. Kulit buahnya tipis, pun berduri, namun tidak terlalu tajam.
Bagi Batubara, musim buah durian tahun ini adalah musim pertamanya setelah penantian panjang empat tahun silam.
"Alhamdulillah, saya dulu sopir tronton. Saya sudah capek dengan kehidupan jalanan. Saya mencoba bertani durian saja," tutur Batubara mengawali kisahnya.
"Dulu sebesar batang rokok ini mas. Kalau ingat waktu itu ya susah," kenangnya.
Untuk menyiasati keadaan, Batubara menanam pisang dan beberapa jenis bumbu dapur seperti serai dan lengkuas.
Tanaman inilah yang menjadi tumpuan hidup Batubara bersama anak dan istrinya, selama menunggu pohon durian yang mereka tanam tumbuh dewasa.