Balikpapan, NOMORSATUKALTIM – Proyek Pembangunan Daerah Aliran Sungai (DAS) Ampal MT Haryono yang diklaim dapat mengatasi banjir di sekitar Jl MT Haryono, justru terendam banjir saat hujan mengguyur Balikpapan, Selasa (21/11/2023) kemarin.
Meski proyek itu belum rampung, penanganan banjir DAS Ampal MT Haryono yang menelan anggaran Rp 136 miliar dinilai takkan menyelesaikan masalah banjir kota Balikpapan.
Anggota Komisi III DPRD Balikpapan, Kamaruddin menilai, meski proyek tersebut belum selesai 100 persen. Banjir yang terjadi kemarin, menjadi gambaran penanganan banjir yang sedang dicanangkan Pemerintah Kota (Pemkot) Balikpapan khususnya Jl MT Haryono belum bisa dibuktikan.
"Untuk di Global sudah oke lah, tapi saya haqqul yaqin, ini tidak menyelesaikan banjir di MT Haryono. Bayangkan, parit yang dilebarkan ternyata hanya (tambah) setengah sampai satu meter," kata H Aco, sapaannya, Rabu (22/11/2023).
H Aco mempertanyakan perencanaan proyek DAS Ampal MT Haryono. Menurutnya, pemasangan parit tertutup menyebabkan tanah sendimen akan menumpuk.
"Ini kan juga salah, sedangkan sedimentasi di Balikpapan itu tergolong tinggi. Kondisi parit tertutup itu tidak menutup kemungkinan bakal terjadi penumpukan sedimentasi pada gorong-gorongnya," ungkap politisi Nasdem ini.
Kamaruddin juga mengritik, pembangunan drainase DAS Ampal dikerjakan asal-asalan. Menurutnya, dinding beton drainase tersebut dipasang tidak sesuai standar.
"Betonnya miring kiri, miring kanan itukan kotoran akan nyangkut disitu," ujarnya.
Lebih jauh, anggota Komisi III DPRD Balikpapan itu meragukan, Proyek DAS Ampal akan sesuai yang diharapkan, mengatasi permasalahan banjir di daerah tersebut.
"Ini tidak akan maksimal, saya khawatir banjir di MT Haryono ini bisa makin parah," tandasnya.
Seperti diketahui, sepanjang tahun ini, Proyek penanganan DAS Ampal MT Haryono menuai banyak kritik dari berbagai pihak.
Kontraktor pelaksana, PT Fahreza Duta Perkasa juga dinilai takkan dapat menyelesaikan sisa kontrak yang akan berakhir sekitar satu bulan lagi.
Terkait opsi perpanjangan kontrak PT Fahreza yang takkan rampung hingga akhir tahun. Komisi III DPRD Balikpapan tetap mendesak Dinas PU Balikpapan untuk tidak memberi perpanjangan waktu pelaksanaan.
"Karena di perpanjang itu justru malah memperpanjang masalah, apalagi banjir kemarin, padahal hujan gak besar. Seperti yang disampaikan Ketua Komisi III, tetap menolak perpanjangan kontrak PT Fahreza," Jelas Kamaruddin.