BALIKPAPAN, NOMORSATUKALTIM – Sekertaris Daerah (Sekda) Balikpapan, Muhaimin berharap pemindahan Ibu Kota Negara (IKN) ke Kalimantan Timur (Kaltim), seiring dengan pesatnya pembangunan sarana dan prasarana yang terjadi dapat meningkatkan investasi yang masuk ke Balikpapan
Muhaimin menganggap, posisi IKN yang dibangun di kawasan Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara menjadikan Balikpapan sebagai beranda utama. Apalagi, IKN Nusantara dijadwalkan akan beroperasi pertengahan tahun 2024 mendatang.
"Alhamdulillah dengan adanya IKN ini potensi pajak dari hotel dan restoran itu meningkat," kata Muhaimin, Rabu (2/11/2023).
"Kita berharap seluruh mata di Indonesia bisa tertuju ke kota Balikpapan. Karena peluang investasi itu kan ada di kita," sambung Muhaimin.
Ia sampaikan, saat ini pihaknya terus berupaya menjadikan agenda-agenda IKN berdampak pada investasi. Dengan lebih banyak melakukan kegiatan di Balikpapan.
"Kita juga berharap, ada kegiatan dari sektor utama di swasta yang bisa masuk ke kota Balikpapan, sebagai upaya untuk mendukung infrastruktur yang ada di kota Balikpapan," katanya.
Senada dengannya, Plt Kepala Badan Pengelola Pajak Dan Retribusi Daerah (BPPDRD) Balikpapan, Idham mengatakan, efek IKN terasa cukup baik pada peningkatan PAD Balikpapan.
Idham mencontohkan, sektor Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan (BPHTB) yang terlihat kenaikannya. Yakni 93 persen atau Rp135 miliar dari total target Rp140 miliar.
"Efek IKN ini cukup baik. Banyak investor yang melakukan jual beli atau membeli lahan, terutama di kawasan industri," jelasnya.
Menurut Idham, kenaikan tersebut terjadi sejak 2021 atau dua tahun setelah penetapan Kecamatan Sepaku, Penajam Paser sebagai Ibu Kota Negara.
"Sebelum ada IKN itu tidak sampai Rp 100 Miliar. Peningkatan lumayan dan memang dampak IKN," tandasnya.