Jaga-Jaga, Anggaran Tanggap Bencana di Kabupaten Paser Bertambah Rp 4,5 Miliar

Rabu 26-01-2022,10:43 WIB
Reporter : Achmad Syamsir Awal
Editor : Achmad Syamsir Awal

Paser, nomorsatukaltim.com - Anggaran tanggap bencana di Kabupaten Paser tahun ini mengalami kenaikan hingga Rp 4,5 miliar atau menjadi Rp 6 miliar. Pasalnya, pada 2021 hanya Rp 1,5 miliar. Anggaran ini bersumber dari anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD) Kabupaten Paser. Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Paser, Salman mengatakan, anggaran tanggap bencana ini dapat dikeluarkan sewaktu-waktu dan dalam keadaan mendesak. Misalnya, kebakaran maupun banjir atau dalam arti khusus penanggulangan bencana. Terdapat ketentuan khusus untuk mengeluarkan dana darurat dengan penggunaan anggaran yang nilainya cukup besar. Penetapan ini berdasarkan hasil kesepakatan dari pemerintah pusat maupun pemerintah daerah terhadap kondisi suatu wilayah. "Terpenting ada surat keputusannya baik dari (pemerintah) pusat maupun daerah. Bahwa peristiwa alam itu dinyatakan darurat. Jika tak darurat, tidak dapat menggunakan anggaran tersebut," kata Salman, Rabu (26/1/2022) kepada DIsway Kaltim. Adapun kriteria darurat tidak dapat ditentukan oleh BPBD Kabupaten Paser semata. Sehingga dasar penetapan melalui rapat bersama lintas instansi bersama organisasi perangkat daerah (OPD) terkait Pemkab Paser, maupun dengan instansi vertikal atau Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda). "Besaran anggaran ini dipastikan mengalami kenaikan dari tahun lalu. Sebelumnya hanya Rp 1,5 miliar," jelasnya. Sebagai catatan, beberapa waktu belakangan banjir kerap dialami masyarakat Kabupaten Paser. Diinformasikan 8 dari 10 kecamatan berpotensi beberapa wilayahnya terendam banjir. Terlebih jika hujan intensitas tinggi. Bahkan pada 2021 lalu ratusan rumah terendam banjir. Kecamatan Long Kali menjadi langganan banjir, kemudian Long Ikis. Meski begitu, pihak BPBD Kabupaten Paser tidak menjadikan kedua kecamatan tersebut sebagai prioritas penanggulangan bencana. “Kita tidak membedakan antarkecamatan, meskipun ada beberapa kecamatan yang jarang banjir. Kami waspadai secara menyeluruh," pungkasnya. (asa/eny)

Tags :
Kategori :

Terkait