Kepindahan Cristiano Ronaldo ke klub lain selalu menghadirkan kisah hebat. Tapi belum pernah sehebat Jumat kemarin. Transfer ini memang hanya melibatkan uang sekitar 23 juta paun. Namun bagaimana Ronaldo mengubah haluan dari Man City ke United, membuat jagad sepak bola geger. Banyak faktor yang menyebabkan kepulangan sang superstar ke rumah lamanya terwujud. Tapi yang paling berperan adalah Sir Alex Ferguson. Yang sekali lagi, menciptakan situasi Fergie Time-nya.
OLEH: AHMAD AGUS ARIFIN
KAMIS malam waktu Eropa, atau Jumat pagi di Indonesia, puluhan juta penggemar Manchester United gusar tidak karuan. Mood mereka buruk. Uring-uringan, baik di media sosial atau pun di kehidupan nyata. Sebabnya, Cristiano Ronaldo benar-benar ingin mewujudkan kepindahannya ke Manchester City.
Ronaldo bukan hanya pernah menjadi pemain ikonik United di medio 2004-2009 lalu. Ia adalah legenda besar klub itu. Di periode sukses Manchester Merah asuhan Sir Alex Ferguson, Ronaldo –bersama Rooney- berhasil jadi magnet besar yang membuat jutaan remaja di seluruh dunia berbondong-bondong menyatakan dukungannya pada United.
Di tahun 2009, Ronaldo memutuskan melanjutkan karier di klub impiannya, Real Madrid. Saat itu, ia baru saja mencapai puncak performanya. Usai dipoles sempurna oleh Alex Ferguson, Ferdinan, Roy Keane, dan pemain senior lainnya.
Soal kepindahan itu, fans Manchester United bersikap biasa saja. Ya, terluka hati mereka. Tapi biasa saja. Memandang kepindahan itu adalah peningkatan karier sang idola.
Sukses besar di Real Madrid, Ronaldo pindah ke Juventus. Katanya, untuk mencari tantangan. Namun belakangan diterjemahkan sebagai; Ronaldo punya masalah dengan Florentino Perez (bosnya Madrid) dan ingin menuju tim yang membidik trofi Liga Champions, serta kuat di kompetisi domestik.
Sekali lagi, fans Manchester United tak bereaksi ekstrem. Mereka sudah memberi tempat bagi Cristiano Ronaldo di salah satu sudut hati. Mengenangnya sebagai legenda. Sembari berharap Ronaldo bisa terus sukses dalam kariernya. Toh, meski berstatus pemain klub lain, Ronaldo selalu mencintai Manchester United.
Setiap tahun, di bursa transfer musim panas. Media-media tier bawah selalu membuat rumor kepulangan Ronaldo ke Manchester Merah. Tahu apa reaksi fans United? Di-haha-in saja. Mereka memang masih ingin melihat aksi ciamik Ronaldo untuk klub yang bermarkas di Old Trafford itu. Tapi jika tidak, tidak apa-apa juga.
Tiga musim Ronaldo membela Juventus. Dengan tidak mencapai target utamanya. Selagi Juventus tak sanggup meraih si kuping lebar meski dengan kaki dan kepala Ronaldo. Awal pekan kemarin, ia santer diberitakan akan angkat kaki dari klub Turin.
Rabu waktu Italia, rumor kepindahan itu menguat. Baik Ronaldo atau pun Juventus sudah mengonfirmasi bahwa mereka akan berpisah. Klub tak menginginkan lagi kapten Portugal. Sebaliknya, Ronaldo tak mau berlama-lama di sana.
Spekulasi tentang klub anyar Ronaldo mulai membuat fans Manchester waswas. Sementara Dodo Lovers – sebutan untuk penggemar Ronaldo yang selalu mendukung tim baru idolanya – tak tampak cemas.
Cocoklogi mulai berjalan. Ronaldo dikira akan menuju PSG. Di sana, kans mendapat trofi UCL terbuka lebar. PSG juga penguasa Liga Perancis. Dan, ada Lionel Messi. Membayangkan dua pemain ini bermain di klub yang sama sungguh lah ngeri.
Real Madird, tampaknya tak menjadi opsi bagi Ronaldo. Publik lalu mengarahkan perhatian ke Liga Inggris. Satu-satunya tim yang paling mungkin dituju Ronaldo adalah … Manchester City. Klub ini punya uang banyak, pun punya skuat yang kompetitif di Eropa.
Dan benar saja, pada Kamis malam waktu setempat. Agen Ronaldo, Jorge Mendes, ketahuan publik sedang mengupayakan kepindahan kliennya ke City. Wuih, jagat sepak bola mendadak geger. Puluhan juta fans Manchester United meradang di media sosial.
Mereka menumpahkan kesedihan, kemarahan, kekesalan, dan perasaan entah apa di berbagai platfor medsos. Ini, pertama kalinya mereka merasakan kejengkelan tak terperi itu dalam proses kepindahan Ronaldo ke klub baru. Ini pertama kalinya mereka tak setuju dengan keputusan Ronaldo.