Bangkitkan Gairah Pariwisata Kaltim

Jumat 20-11-2020,17:51 WIB
Reporter : Benny
Editor : Benny

Samarinda, nomorsatukaltim.com -  Gairah pariwisata terus dibangkitkan. Sertifikasi Cleanlines, Health, Safety and Environment Sustainbility (CHSE) pun dilakukan.

Pemerintah melalui Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) terus mendorong para pelaku industri pariwisata untuk memanfaatkan program sertifikasi CHSE. Termasuk di Bumi Mulawarman. Kepala Bidang (Kabid) Destinasi Dinas Pariwisata Kalimantan Timur (Dispar Kaltim) Achmad Herwansyah mengatakan, penilaian tersebut akan segera dilaksanakan. Namun, bukan Dispar Kaltim yang turun langsung untuk menilai. Diterangkan Achmad Herwansyah, akan ada assessor yang menjadi pihak ketiga untuk melakukan penilaian tersebut. Mekanismenya pun tak diserahkan kepada daerah. Kadispar Kaltim akan menyerahkan hal tersebut kepada pihak ketiga selaku assessor. "Assessor nanti yang menilai, dari mereka sendiri nanti, layak apa enggaknya," ucap Achmad, sapaannya, saat ditemui di Meeting Room, Hotel Mercure Lantai 3, Selasa (17/11) saat waktu break acara Focus Group Discussion (FGD I) Kajian Potensi Pengembangan Destinasi Pariwisata Kaltim. Menanggapi itu, Ketua Dewan Pengurus Daerah Perhimpunan Usaha Taman Rekreasi Indonesia Kalimantan Timur (DPD PUTRI Kaltim) Dian Rosita memberikan komentar. Dirinya pun menuturkan, sosialisasi mengenai sertifikasi tersebut sudah dilakukan. Begitu pula pendaftarannya. Semua dilakukan secara gratis. "Itu yang mau saya perdalam, makanya mau ketemu besok," jelasnya. Manager Mahakam Lampion Garden (MLG) ini pun menjelaskan, di MLG sendiri protap kesehatan sudah tegas dilakukan. Walaupun terkadang ada beberapa pengunjung yang tidak mengikuti protokol tersebut, dengan tegas Dian Rosita akan menegur. Dian melanjutkan, mindset masyarakat juga perlu diubah. Komitmen normal baru benar-benar harus dipertegas. Tak hanya itu, demi menghidupkan kembali sektor wisata Kaltim, Dian meminta pemerintah provinsi maupun kota untuk tidak melakukan pelatihan yang teoritis. Melainkan pelatihan yang aplikatif. Produk wisata Bumi Etam sendiri diakui Dian sudah sangat unggul. Namun penyempurnaannya harus maksimal. "Mungkin (pelatihan yang aplikatif) lebih kepada Ekrafnya, terus pelatihan untuk membuat spot yang cantik, landscaping yang bagus, jadi jangan yang teoritis," pintanya. Latihan aplikatif yang sudah diberikan Pemprov Kaltim kepada industri pariwisata ialah press release dan videografi. Imbasnya, pengusaha di sektor wisata bisa membuat sinematografi. Tentunya tentang tempat destinasi wisata mereka sendiri. Lebih lanjut, kata Dian, pemasaran pun bisa dilakukan para pelaku usaha tersebut. Dan hal ini sangat menguntungkan bagi mereka. "Harapannya bisa ada lagi pelatihan aplikatif lainnya, dan jangan yang teoritis," tandasnya mengakhiri. (nad/eny)
Tags :
Kategori :

Terkait