#CeritaMancing Bagian 1: Menjelajah Kukar dengan Joran

Jumat 23-10-2020,21:35 WIB
Reporter : Disway Kaltim Group
Editor : Disway Kaltim Group

Kukar, nomorsatukaltim.com – Namanya Dony Setio Budi. Seorang lawyer asal Tenggarong. Seorang penggila aktivitas memancing. Yang sudah menjelajah banyak tempat hanya demi berburu ikan.

Idealnya sepekan sekali, Dony pergi memancing. Di mana saja. Sungai iya, rawa hayuk, laut gasskeun. Seperti slogan yang dipegang para penggila mincing. Di mana ada air, di situ ada ikan.

Baginya, memancing adalah sebuah hobi yang mengamodir banyak hal. Dari memancing, ia bisa mendapat ketenangan, menguji kesabaran, menguji adrenalin, dan liburan sekaligus. Sebuah hobi yang sangat berguna baginya. Yang pekerjaannya sangat memeras otak dan waktu.

Jadi memancing baginya adalah pelampiasan. Memberi hak tubuh dan jiwanya. Karena sepulang memancing, pikirannya kembali segar.

"Memang sudah hobi aja kok," ujar Dony santai.

Dari hobinya ini, Dony sudah berkunjung ke 18 kecamatan di Kukar. Demi mencari spot-spot baru. Hanya Kecamatan Tabang saja yang belum pernah benar-benar ia eksplore. Selebihnya, khatam.

Tak hanya bergerilya di daerah Kukar saja. Ia juga kerap menjajal keberuntungan di perairan Kutim. Dari Bengalon, Senyiur, juga di Sangatta. Lebih jauh, Dony juga pernah mancing di perairan Paser, Kalsel, sampai Selat Makassar. Gila sih.

Masuk kategori pemancing ulung. Tentu ia punya banyak pengalaman menarik ketika mancing. Pernah suatu ketika umpan Dony disambar oleh ikan besar. Ternyata, anak buaya. Jelas tiba-tiba suasana jadi menegangkan.

Bukan apa-apa, ini mancingnya di kawasan terpencil. Takutnya setelah anaknya menyambar mata kail, mama buaya ikut muncul. Waduh.

"Alhamdulillah, gak sampai dikejar (buaya)," ujarnya tertawa.

Salah satu momen yang sangat membekas baginya juga. Ketika mendapat tangkapan besar. Ia pernah mengangkat ikan seberat 65 kilogram. Panjangnya 1,5 meter. Jenis ikan Marlin, di Selat Makassar.

Bukan main itu ikan 65 kilogram. Perlawanannya tentu sengit. Dony sampai harus tarik ulur sampai 2 jam lamanya. Yang selanjutnya terjadi tentu adalah sejarah dan kebanggaan besar baginya.

"Sensasi strike-nya itu yang mantap," ucapnya semangat.

Beda pemancing dan orang yang mencari penghidupan dari pancing adalah letak pridenya. Bagi seorang nelayan, sangat penting mendapat banyak ikan, dan laku terjual setiap hari. Sementara pemancing seperti Dony, terpenting adalah seberapa besar ikan yang mereka angkat. Dan bagaimana serunya ketika menaklukkan para monster air itu.

Dony sendiri tergabung di Squad Hoky Fishing. Sebuah komunitas pemancing yang anggotanya dari Kukar, Samarinda, dan Berau. Sesekali mereka memancing dalam kelompok kecil. Kadang juga mabar (mancing bareng) di laut bersama kelompok besar.

Tapi sesekali, Dony juga bepergian mencari spot sendirian. Dengan begitu dia bebas menentukan kehendak. Mancing di mana dan sampai jam berapa. Tidak terpaku dengan pemancing lain.

Tags :
Kategori :

Terkait