BALIKPAPAN, nomorsatukaltim.com - Menggerakkan ekonomi masyarakat, Yayasan Rahmad Mas'ud Center mengimplementasikan program usaha milik rukun tetangga (UMRT). Program yang digagas sejak tahun 2019 tersebut telah memiliki 500 agen RT. Jumlah itu akan bertambah, karena, RMC membuka bagi RT atau warga untuk ikut program tersebut. Rahmad Mas'ud menjelaskan, dalam program UMRT, pihaknya menitipkan beras seberat lima kilogram dengan jumah maksimal 200 sak, untuk dijualkan kepada warga setempat. Selanjutnya RT menawarkan kepada warganya dengan harga yang sudah disepakati bersama pihak Yayasan RMC. “Sistem konsinyasi. Artinya RT tidak perlu modal. Mereka nanti kembalikan ke kami seberapa banyak yang bisa dijual, keuntungan penjualan buat mereka,” kata Rahmad, dalam kegiatan UMRT. Selain turut menumbuhkan kemandirian ekonomi, program ini juga mengurangi masyarakat berbelanja ke pasar dan memutus mata rantai COVID-19. Beras yang disalurkan berasal dari Babulu, Kabupaten Penajam Paser Utara. Sebagian lagi dari Sulawesi. Dengan demikian harga jual pun bisa dikendalikan dan bisa dijangkau oleh masyarakat secara umum. “Kita ada pabrik beras di Babulu, Penajam Paser Utara dan sebagian dari sulawesi. Memang masing-masing RT kita batasi maksimal 200 sak, agar pendistribusiannya merata,” katanya didampingi Nurlena, istri Rahmad Mas'ud. Ke depan, selain beras, Yayasan RMC berencana menambah produk berupa gula dan minyak goreng. Namun ia kembali menekankan kepada ketua RT, agar harga yang ditawarkan sesuai kesepakatan. Hal ini untuk menghindari ketimpangan harga produk-produk tersebut dengan harga di pasaran. “Kita tetap bersinergi juga dengan pedagang pasar. Sehingga satu sama lain tetap jalan,” ujarnya. (fey/zul)
Gerakkan Ekonomi UMKM, RMC Tawarkan Sistem Konsinyasi UMRT
Minggu 13-09-2020,19:42 WIB
Editor : admin12_diskal
Kategori :