Balikpapan Luncurkan Program Gempur Stunting, Langsung Menyasar ke Masyarakat
dr. Andi Sri Juliarty bersama Pemkot Balikpapan, saat peluncuran Gempur Stunting, di Taman Bekapai Balikpapan.-salsabila/disway kaltim-
BALIKPAPAN, NOMORSATUKALTIM - Pemkot Balikpapan meluncurkan program Gempur Stunting dengan menyasar 17 lokasi prioritas.
Penerapan program ini melibatkan berbagai elemen masyarakat, mulai dari pemerintah hingga tingkat RT.
Program ini diluncurkan, pada Minggu (25/5/2025), di Taman Bekapai Balikpapan. Peluncuran ini merupakan tindak lanjut dari Peraturan Presiden Nomor 72 Tahun 2021, tentang Percepatan Penurunan Stunting, sekaligus bagian dari strategi pembangunan Sumber Daya Manusia (SDM) berkelanjutan di daerah.
BACA JUGA:Tiga Pemuda Diamankan Saat Patroli Malam, Diduga Bawa Sabu dan Sajam
BACA JUGA:Satlantas Polresta Balikpapan Gaungkan Budaya Tertib Lalu Lintas Lewat Kampanye
Asisten III Bidang Administrasi Umum Setda Kota Balikpapan, dr. Andi Sri Juliarty, menyampaikan bahwa peluncuran Gempur Stunting disertai tiga langkah konkret.
Di antaranya, penandatanganan nota kesepahaman (MoU) antara Tim Penggerak PKK dan Dinas Kesehatan Kota Balikpapan, untuk memperkuat koordinasi program lintas sektor.
Kemudian, penetapan ketua RT sebagai orang tua asuh balita stunting, sebagai bentuk pendekatan berbasis komunitas.
Serta distribusi paket sembako kepada ibu hamil dan balita, sebagai upaya awal pemenuhan gizi seimbang selama periode emas 1.000 hari pertama kehidupan.
"Penanganan stunting tidak bisa dilakukan oleh satu pihak saja. Perlu gotong royong dari semua elemen masyarakat agar intervensi bisa berjalan efektif," kata dr Andi Sri Juliarty dalam sambutannya.
BACA JUGA:Rahmad Mas'ud Akan Sanksi Pihak yang Memberi Izin Berdirinya Karaoke Dewasa
Data prevalensi stunting di Balikpapan menunjukkan tren fluktuatif. Pada 2023, angka stunting tercatat 21,6%, di bawah rata-rata provinsi dan nasional.
Meski demikian, pada Oktober 2024 terjadi peningkatan menjadi 14,68%, setelah sebelumnya turun ke 13,8% pada September di tahun yang sama.
Menanggapi dinamika tersebut, Pemkot Balikpapan memperluas intervensi hingga ke kelompok remaja putri melalui edukasi konsumsi tablet tambah darah (TTD), sebagai langkah pencegahan sejak dini.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:
