Bankaltimtara

26 Desa di Kutim Masih Gelap Gulita, Pembanguan Jaringan Listrik Terkendala Anggaran dan Akses Infrastruktur

 26 Desa di Kutim Masih Gelap Gulita, Pembanguan Jaringan Listrik Terkendala Anggaran dan Akses Infrastruktur

Ilustrasi belajar di tengah kondisi mati lampu atau minim penerangan-dok/Disway Kaltim-

Jalanan rusak dan sempit membuat truk pengangkut tiang maupun kabel sulit menembus kawasan tersebut. Akibatnya, realisasi pembangunan jaringan listrik di desa itu tertunda.

Situasi serupa juga terjadi di Kecamatan Sangkulirang. Hingga kini, belum ada jembatan penghubung permanen dari arah Kaubun.

Kondisi ini membuat pembangunan jaringan listrik tidak bisa segera dikerjakan, karena transportasi material dalam jumlah besar menjadi terhambat.

BACA JUGA:110 Desa di Kaltim Belum Tersentuh Listrik, Rudy Mas'ud Janji Bantu PLN Tuntaskan Kendala

Selain persoalan infrastruktur dasar, ada pula faktor non-teknis yang memperlambat proses elektrifikasi. Beberapa desa diketahui berada di dalam konsesi perusahaan perkebunan maupun pertambangan.

PLN tidak memiliki kewenangan untuk masuk ke kawasan tersebut tanpa adanya koordinasi dan izin resmi dari pihak perusahaan.

“Termasuk di wilayah usaha perusahaan lain, kami tidak boleh masuki," tutupnya.

Kondisi tanpa listrik ini berimbas langsung pada kehidupan masyarakat.

BACA JUGA:Samsun Sebut Pemerataan Listrik di Kaltim Lambat karena PLN Terlalu Monopoli

Warga di desa-desa tersebut terpaksa bergantung pada mesin genset, lampu minyak tanah, hingga panel tenaga surya skala kecil untuk sekadar penerangan.

Aktivitas ekonomi dan sosial pun terbatas karena energi listrik yang tidak stabil.

Padahal, pemerintah pusat menargetkan rasio elektrifikasi nasional mencapai 100 persen dalam beberapa tahun mendatang.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber:

Berita Terkait