Bankaltimtara

Pemkot Samarinda Gunakan Drone Sprayer Guna Tingkatkan Hasil Pertanian

Pemkot Samarinda Gunakan Drone Sprayer Guna Tingkatkan Hasil Pertanian

Drone Sprayer yang diberikan oleh Bank Indonesia (BI) kepada kelompok tani di Sambutan.-Rahmat/Disway Kaltim-

SAMARINDA, NOMORSATUKALTIM— Pemkot Samarinda mendapat bantuan sejumlah alat pertanian dari Bank Indonesia.

Pemberian alat dan mesin pertanian (alsintan) tersebut merupakan bagian dari upaya pengendalian inflasi, melalui peningkatan produksi pangan

Alsintan tersebut diberikan kepada kelompok tani di Kelurahan Sambutan, Kecamatan Sambutan.

Dari data yang didapat, saat ini hasil panen padi di Samarinda masih berkutat di angka 4,2 ton per hektare. Jauh di bawah angka nasional yang telah mencapai 5,7 ton per hektare.

Asisten II Bidang Ekonomi dan Pembangunan Sekretariat Daerah Kota Samarinda, Marnabas Patiroy, menjelaskan bantuan BI ini bertujuan mendukung sistem mekanisasi pertanian yang lebih modern dan efisien.

Bantuan yang diberikan antara lain: satu unit drone pertanian (drone sprayer), satu unit genset, satu unit mesin panen John Deere (Jonder), dan empat unit traktor.

“Drone ini sangat efisien. Biasanya memupuk satu hektar bisa makan waktu lima sampai enam jam, tapi dengan drone cukup sepuluh menit,” kata Marnabas.

Harga satu unit drone sprayer yang diberikan diperkirakan mencapai Rp 200 juta.

Kelima kelompok tani penerima bantuan tersebut berada di wilayah Sambutan Pelita 6, yakni Kelompok Tani Berkat Usaha (ketua Aidil, 35 anggota), Agrowisata (Sulaiman, 21 anggota), Pelita Berkat Mandiri (Wiyoto, 20 anggota), Bina Usaha (Sadikin, 28 anggota), dan Rahmat Abadi (Misran, 25 anggota). Pendampingan teknis dilakukan oleh Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) Syahrani.

Marnabas menambahkan bahwa tidak semua petani akan menggunakan alat tersebut secara langsung.

“Operator drone sudah dilatih secara khusus. Jadi hanya anggota tertentu di kelompok tani yang bisa mengoperasikannya,” ujarnya.

Ia menyebutkan, program ini merupakan bagian dari strategi besar Pemkot Samarinda untuk meningkatkan produktivitas pertanian lokal yang saat ini masih berada di angka 4,2 ton per hektar.

“Wali Kota sudah memberikan arahan agar kita mendata kelompok-kelompok tani lain yang bisa digabungkan. Targetnya ke depan, program ini dikembangkan juga ke wilayah Samarinda Utara,” jelasnya.

Selain peningkatan produksi, penggunaan teknologi pertanian juga diharapkan dapat menghemat tenaga kerja dan memastikan penyebaran pupuk yang lebih merata dan presisi.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: