Atasi Anjal dan Gepeng di Samarinda, Dewan Usulkan Penjagaan di Beberapa Lampu Merah
Ketua Komisi I DPRD Samarinda, Samri Shaputra.-Mayang Sari/ Nomorsatukaltim-
SAMARINDA, NOMORSATUKALTIM - Anak Jalanan (Anjal) dan gepeng di Kota Samarinda masih terus menjamur, meski Satuan Pamong Praja (Satpol PP) telah berulang kali mencoba menertibkan.
Bahkan, Dinas Sosial Kota Samarinda juga sudah menyosialisasikan anjuran agar masyarakat tidak memberikan uang kepada mereka di tempat umum melalui Peraturan Daerah (Perda) Nomor 7 tahun 2017.
Baru-baru ini, salah satu anjal yang menjual tisu melakukan tindakan agresif dengan menggores kendaraan warga saat di lampu merah. Permasalahan sosial ini pun sempat meresahkan, sehingga warga mengadu di media sosial.
Akibatnya, Satpol PP menertibkan anjal-anjal itu. Namun, pelaku penggores belum juga ditemukan. Sehingga, anak-anak tadi hanya diberikan pembinaan dengan memanggil orangtuanya dan membuat pernyataan tertulis.
BACA JUGA: Warga Dinilai Terlalu Dermawan, Dinsos Samarinda Akui Anjal dan Gepeng Masih Marak Berkeliaran
BACA JUGA: Gores Mobil Warga, Satpol PP Tindak Tegas Anak Jalanan Penjual Tisu di Samarinda
Langkah ini pun mendapat sorotan dari Ketua Komisi I DPRD Samarinda, Samri Shaputra. Dia mengatakan, bahwa banyak sekali aduan masyarakat terkait kehadiran anjal dan gepeng di lampu merah. Apalagi ditambah dengan kehadiran manusia silver.
"Keluhan masyarakat selalu sama dan berulang, mereka selalu datang menghampiri pengendara di lampu merah. Ada yang menjajakan dagangannya dengan cara memaksa. Adapula yang meminta uang, intinya mengganggu kenyamanan di jalan raya," ungkap Samri, Rabu (28/5/2025).
Kehadiran mereka yang kian banyak ini, menurut Samri, bukanlah hal baru. Namun, permasalahan ini jangan dibiarkan berlarut-larut terjadi.
Samri menilai, penertiban saja bukanlah solusi. Pernyataan tertulis yang ditulis orangtua mereka, hanya solusi sementara.
BACA JUGA: Dugaan Modus Baru Gelandangan Pengemis di Balikpapan, Satpol PP Tegaskan akan Tindaklanjuti
BACA JUGA: Penanganan Anak Jalanan hingga Gelandangan di Paser Membutuhkan Regulasi
Oleh karena itu, diperlukan adanya fasilitas penampungan bagi anjal dan gepeng yang akan dibina dengan layak.
"Setelah mereka diamankan, siapa yang akan bertanggung jawab atas makan dan tempat tinggal mereka? Ini yang masih kita carikan solusinya. Pastinya dibutuhkan penanganan yang lebih manusiawi dan berkelanjutan," jelasnya.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:
